Bersyukur artinya berterima kasih kepada Tuhan atas kondisi kita, menerima keadaan ini apa adanya, what else? Mengakui , menyadari bahwa itu semua karena kedaulatan, kebaikan dan kemurahanNya.
Apakah bersyukur itu mudah? Mudah diucapkan, tapi tidak mudah diucapkan dengan hati dan tidak mudah dilakukan. Saya sendiri tidak selalu biasa langsung mengucap syukur, ego dan logika saya bisa main. Kenapa ya saya bisa seperti itu? Itu karena saya merasa keadaan tidak seperti yang saya harapkan, impikan, dibawah standard keinginan saya. Tapi satu sisi saya bisa sangat mengucap syukur banget-banget pada Tuhan, klo semua berjalan sesuai rencana, apalagi mendapatkan lebih dari apa yang saya mau.
Jadi motivasi saya bersyukur bukan 100% karena Tuhan.
Apa kebenaran alasan mengucap syukur?
Yang sering saya temui dan tentu alami, kita bisa mengucap syukur klo ternyata ada orang yang dibawah kita kondisinya, misal = 'kamu tuh harusnya bisa makan, karena banyak anak-anak diluar sana yang makan aja harus ngemis... punya rumah biarpun kecil, karena banyak yg gak bisa beli rumah... bersyukur bisa kerja, karena banyak pengangguran... bersyukur bisa kuliah, karena banyak yg ga bisa kuliah.. dan sejenisnya..
Jadi kebanyakan dari kita tanpa sadar mengucap syukur karena tenyata kita bukan oleh paling menderita di dunia, masih ada yg lebih susah, kita ga sendirian menderita... Is it true??
Jadi alasan kita bersyukur kita karena kondisi, patokan kita mengucap syukur karena melihat orang lain donk? Klo begini, apakah mereka yang kondisinya lebih / paling bawah tidak bisa punya kesempatan mengucap syukur, sebelum ketemu yang lebih kurang beruntung darinya??
Bagaimana jika anda di posisi paling 'bawah', apa tidak bisa mengucap syukur?
Bagaimana dengan Nick Vujicic jika ia tidak menemukan orang yang (sorry to say) lebih cacat darinya? Jika itu yang dia lakukan, i think doi gak bisa seperti sekarang.
Bagaimana dengan mereka yang kondisinya diatas kita, apa yakin mereka bisa mengucap syukur dengan melihat kita yg lebih bawah? I'm not sure deh, karena kenyataannya banyak orang yang lebih dari saya ternyata tidak bisa mengucap syukur, karena ternyata masih ada yang lebih darinya.
Bersyukur bukan tentang perbandingan, perbedaan, karena Tuhan sendiri tidak membeda-bedakan soal kaya miskin, cacat sempurna, Tuhan melihat hati (1 Samuel 16:7).
Apakah bersyukur itu mudah? Mudah diucapkan, tapi tidak mudah diucapkan dengan hati dan tidak mudah dilakukan. Saya sendiri tidak selalu biasa langsung mengucap syukur, ego dan logika saya bisa main. Kenapa ya saya bisa seperti itu? Itu karena saya merasa keadaan tidak seperti yang saya harapkan, impikan, dibawah standard keinginan saya. Tapi satu sisi saya bisa sangat mengucap syukur banget-banget pada Tuhan, klo semua berjalan sesuai rencana, apalagi mendapatkan lebih dari apa yang saya mau.
Jadi motivasi saya bersyukur bukan 100% karena Tuhan.
Apa kebenaran alasan mengucap syukur?
Yang sering saya temui dan tentu alami, kita bisa mengucap syukur klo ternyata ada orang yang dibawah kita kondisinya, misal = 'kamu tuh harusnya bisa makan, karena banyak anak-anak diluar sana yang makan aja harus ngemis... punya rumah biarpun kecil, karena banyak yg gak bisa beli rumah... bersyukur bisa kerja, karena banyak pengangguran... bersyukur bisa kuliah, karena banyak yg ga bisa kuliah.. dan sejenisnya..
Jadi kebanyakan dari kita tanpa sadar mengucap syukur karena tenyata kita bukan oleh paling menderita di dunia, masih ada yg lebih susah, kita ga sendirian menderita... Is it true??
Jadi alasan kita bersyukur kita karena kondisi, patokan kita mengucap syukur karena melihat orang lain donk? Klo begini, apakah mereka yang kondisinya lebih / paling bawah tidak bisa punya kesempatan mengucap syukur, sebelum ketemu yang lebih kurang beruntung darinya??
Bagaimana jika anda di posisi paling 'bawah', apa tidak bisa mengucap syukur?
Bagaimana dengan Nick Vujicic jika ia tidak menemukan orang yang (sorry to say) lebih cacat darinya? Jika itu yang dia lakukan, i think doi gak bisa seperti sekarang.
Bagaimana dengan mereka yang kondisinya diatas kita, apa yakin mereka bisa mengucap syukur dengan melihat kita yg lebih bawah? I'm not sure deh, karena kenyataannya banyak orang yang lebih dari saya ternyata tidak bisa mengucap syukur, karena ternyata masih ada yang lebih darinya.
Bersyukur bukan tentang perbandingan, perbedaan, karena Tuhan sendiri tidak membeda-bedakan soal kaya miskin, cacat sempurna, Tuhan melihat hati (1 Samuel 16:7).
Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus
(1Tes 5:18, BIS)
Jadi mengucap syukur bukan karena situasi kita lebih baik dari yang lain, tapi mengucap syukur dalam segala hal. Apapun yang terjadi dengan kondisi kita, mau ada yang lebih buruk atau ada yang lebih baik, hiraukan itu , tetap mengucap syukur. Karena dasarnya keselataman dalam roh yang menguduskan dan dalam kebenaran yang kamu ingini, itu dasar yang harus kita jadikan untuk bersyukur. (2 Tes 2:13)
Jadi alasan kita bersyukur seharusnya cuma 1, TUHAN! Bukan kanan kiri, depan belakang dengan membandingkan diri dengan yg lain.
Tuhan menciptakan kita berbeda satu sama lain, untuk tujuan masing2 yang hanya bisa dikerjakan maksimal oleh masing-masing yg dipercayakan Tuhan. Tidak ada manusia yang sempurna.
Carilah Tuhan dan sadarilah banyak hal yang bisa kita syukuri atas kebaikanNya, salah satunya pribadi Dia sendiri!
No comments:
Post a Comment