background

kristen agamawi vs kristen sejati


Halo teman2, kali ini mau nulis tulisan agak 'berat' tapi masih ringan sih, hehehe. Tapi tetep enak *kue kali*...haha..Mudah2an bermanfaat dan menolong teman2 yak.
Sedikit tentang kristen sejati. Karena gue menemukan, dan gue pribadi juga dulu pernah menilai seseorang itu Kristen atau bukan hanya dari pandangan sebatas ritual/ luar. Contohnya :karena di KTP-nya Kristen, hehehe,  'emak bapaknya kristen kok (ato pendeta malah)', 'dia pake kalung salib', 'nyapa dgn syalom, berbicara puji Tuhan' , 'dia kegereja setiap minggu', 'dia ikut berdoa kok kalau mau makan, bangun tidur dan sebelum tidur', 'baca alkitab kok dia' 

Beberapa hal diatas memang ciri orang kristen, gak salah. Tapi hanya sebatas padangan agamawi. Mungkin karena Kristen itu sudah menjadi agama, bukan gaya hidup. Apa iya setiap orang yg dateng ke gereja,bener2 mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan, darimana kita tahu? Lalu case lain juga banyak sekarang menamakan diri ‘gereja’, tapi apakah sesuai kebenaran? Karena ada gereja yg isi nya para homo seksual. Nah loh!

Darimana kita tahu kalau dia bener2 menjadi kristen yang alkitab maksud ? Yang pasti kita harus ngerti dulu, apa arti menjadi kristen yg sebenarnya. Karena gue temukan banyak org yang gak mengerti arti menjadi Kristen sesungguhnya. Makanya kita perlu cari tau, merenungkan dan menghidup arti Kristen sesungguhnya.

Maros

Written for Urbanwomen

Maros merupakan nama salah satu kabupaten di propinsi Sulawesi Selatan. Sekitar 45menit dari kota Makassar. Di Kab.Maros ini, tersembunyi pesona dan kekayaan alam yang luar biasa. Sayang keindahan ini banyak tidak disadari oleh penduduk sekitar. Teman saya yang asli Makassar (yang kebetulan menemani saya jalan-jalan) pun baru mengetahui kalau ada tempat seperti ini di Maros. Selama ini orang hanya mengenal Taman Nasional Bantimurung untuk tujuan wisata di kab.Maros. 

Tempat pertama yang ingin saya perkenalkan adalah situs taman prasejarah Gua Leang-Leang. Menurut hasil penelitian, arekolog menyebutkan bahwa gua-gua di sini dahulu ditempati oleh manusia purba sejak zaman Megalitikum sekitar 3000tahunSM (nyaris satu zaman dengan Nabi Nuh yang wafat 3043 tahun sebelum Masehi) – Wikipedia.