background

Esensi Surga

Apa yang ada dipikiran kalian jika mendengar kata surga, apakah gambar2 pemandangan dibawah ini mendeskripsikan tentang tempat yang kita nanti-natikan setelah kehidupan di dunia ini (surga)?



Ehm, bisa jadi surga seperti ini, bahkan mungkin sangat jauh lebih indah banget. Tapi apa sebenarnya inti dari surga itu? Banyak yang mengindikasikan surga itu sebagai sebuah keindahan tiada tara, kenikmatan, kesenangan, dll. Tidak salah, tapi apakah surga hanya sebatas keindahan, kesenangan, kenikmatan, tidak ada sakit penyakit?

Apakah dunia lain itu ada?


Written for Majalah Pearl Ed 18 
‘Ihhh merinding nih gue, ada setan lewat kayanya.’
‘Katanya disana ada penunggunya loh, cewe rambut panjang bla bla…’

‘Jangan lupa bilang permisi atau numpang-numpang loh kalau lagi lewat daerah yang sepi dan anker, nanti kalau enggak bisa di gangguin’

*Jangan takut dan merinding disko ya baca contoh pernyataan-pertanyaan diatas, ini cuma contoh dan kita mau ungkap kebenarannya*



Tentunya kalian sudah tidak asing dengan pernyataan-pernyataan diatas, apalagi budaya negara kita identik dengan hal mistik. Di beberapa stasiun tv juga ada yang menayangkan acara yang sengaja menelusuri tempat-tempat tertentu untuk membuktikkan keberadaan mahkluk dan dunia lain. Biasanya dengan uji nyali atau di setiap acara mendatangkan cenayang/paranormal yang akan memberitahukan keberadaan mahkluk-mahkluk itu. Sebenarnya dunia para makhluk lain seperti kuntilanak, pocong, genderuwo, jin dan lainnya bener ada ga sih?

Orang benar itu...

Orang baik belum tentu benar, tapi orang benar pasti orang baik. Benarkah?
Memangnya apakah yang dimaksud dengan orang benar itu?
Orang yang hidup benar. Orang yang melakukan kebenaran. What else?
Tapi 'benar' bagaimana nih? Cukup orang yang melakukan apa yg benar? Itu saja...?Atau apa yang pada akhirnya bisa membuat kita tau seseorang itu benar atau tidak?
Benar bagaimana yang di katakan benar?
Bagaimana dengan mereka yang merasa/ mengaku dirinya melakukan hal yang benar?

Saya banyak melihat, sekarang kebanyakan sesoerang akan merasa melakukan hal benar ,karena apa yang dilakukan itu, dilakukan juga oleh banyak orang.


Benar karena melakukan kebenaran sesuai Alkitab, perintah Tuhan? Bagaimana dengan orang Yahudi / ahli tarurat yang dengan persis afal dan melakukan apa yang mereka percaya dan ketahui adalah sebuah kebenaran?

Jadi apa ukuranny, atau maksudnya darimanan kita mengetahui orang itu benar? Sebagai orang percaya pengikut Kristus, tentunya kita membahas menurut kebenaran Alkitab.

Woman at The Well...


WOMAN AT THE WELL, WOMAN WHO FIND TRUTH
(Yohanes 4:1-42)


Kita tentu mengetahui bahwa Alkitab bukan hanya memuat cerita tentang bagaimana Allah berperkara dengan pria, tetapi juga wanita.  Sebut saja beberapa diantaranya: Hawa sebagai wanita yang pertama kali jatuh dosa, Sara yang meragukan apa yang Tuhan mau beri, Hagar yang tetap dipelihara Allah, Rut dari bangsa Moab yang mendapat kasih karunia Allah, Ester menyelamatkan bangsa Yahudi di Babylonia dari pembantaian , Maria yang melahirkan Yesus,  sampai Maria Magdalena yang mengalami pengampunan  dan lainnya. Hidup mereka bukan hidup yang sempurna, atau yang tanpa beban ataupun masalah, tapi Allah bisa memakai mereka untuk menjadi berkat dan ada dalam penggenapan rencanaNya. Mereka bisa seperti itu menurut saya karena mereka ada dalam Tuhan dan menemukan iman dalam kebenaran untuk menjalaninya. Menemukan kebenaran merupakan sesuatu yang penting, karena hanya kebenaran yang membuat kita bisa hidup sesuai apa yang Tuhan mau.

Amsal  21:3 
Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN daripada korban

Dan Tuhan punya cara yang berbeda-beda (personal) terhadap masing-masing kita untuk kita bisa menemukan kebenaran itu, karena Dia yang menciptakan kita tentu Dia yang paling mengetahui bagaimana membuat wanita bisa mengerti kebenaran dan mengalaminya. Mungkin salah satu cerita tentang wanita Samaria yang akan kita gali, akan menginsprasi. Karena saya pribadi menemukan banyak pembelajaran sehubungan dengan bagaimana kerinduan Allah untuk memulihkan kehidupan setiap kita lewat kebenaran.


Di suatu siang yang terik, Yesus yang sedang dalam perjalanan dari Yudea ke Galilea , memutuskan untuk beristirahat sejenak di daerah Samaria yang harus dilewatinya. Sambil menunggu murid-muridNya, Yesus memilih duduk dekat pinggir sumur karena mengalami kelelahan. Tidak lama kemudian datang seorang wanita yang hendak menimba air. 

Yesus (Y) :  “Nyonya, bisakah saya meminta air untuk minum?”  Yesus membuka percakapannya.

MELAKUKAN KEBENARAN ITU…



written for BUILD june 2014
*versi pribadi alias belum di edit* 
 
Banyak dari kita tentu mengetahui bahwa, menjadi seorang Kristen bukan sekedar ke gereja setiap minggu dan terlibat pelayanan. Tapi tentang meneladani hidup Yesus, dengan mempraktekkan kebenaran firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Dan dalam kenyataannya melakukan hal ini memang bukan perkara yang mudah, saya pribadi juga salah satu orang yang tidak selalu berhasil mempraktekkan setiap kebenaran yang saya ketahui, karena bertentangan dengan kehendak daging saya.

Banyak tanggapan yang sering terdengar juga dari mereka-mereka yang sulit melakukan kebenaran bahwa, ‘lebih baik tidak tau daripada tau tapi tidak bisa dilakukan.’
 Juga timbul pertanyaan ‘kenapa kita harus susah-susah melakukan kebenaran ini hingga menyiksa diri
Atau bisa juga karena malu, karena tidak banyak yang melakukan hal ini dengan serius dan banyak orang mengaanggap kita aneh, ngawang karena bela-belain melakukan hal ini.

Melakukan kebenaran itu sangat penuh perjuangan, tapi bukan sesuatu hal yang mustahil untuk dilakukan.
Melakukan kebenaran dimulai karena kita mengetahui suatu kebenaran untuk dilakukan. Tapi sayangnya ada yang merasa bahwa kebenaran yang kita ketahui seperti menjadi sebuah beban. Saya sendiri pernah merasakannya, tapi disinilah pengujian tentang hidup menjadi Kristen atau hanya memeluk agama Kristen. Tapi saya coba belajar mencari tahu apa alasan kebenaran itu memang harus melakukannya. Dan saya coba membagikan dari apa yang saya dapatkan.

Kenapa kita harus melakukan?

Stand alone...

Ada bau gak enak dikamar tidur gue. Baunya gak enak banget,  mengganggu tidur gue berhari-hari..
Begitu menginjakkan kaki di pintu kamar, bau nya strong benerrr...
Tapi kok, klo kelamaan dikamar, bau nya agak 'berkurang' ya. Mungkin karena indra penciuman gue sudah terbiasa atau beradaptasi.

Dari kejadian ini, jadi di ingatkan tentang pandangan atau penilaian kita terhadap sesuatu yang tidak benar. Awalnya kita tahu itu salah (dosa), Kita risih, gak nyaman dan sebagainya...
 Tapi klo kita sudah 'masuk' atau ada di dalamnya,...
Apakah kita akan tetap terus peka akan adanya ketidak beresan itu, atau akan terbiasa?

Ehmm...
For me, hidup di tengah dunia yang bisa dikatakan tidak semakin 'baik'.
KEMUNGKINAN besar kita bisa terbiasa dan lebih parahnya terpengaruh / terserat atau sejenisnya...

Let God keep hold my hand

Waktu itu gue diminta jagain saudara gue yang masih kecil, umur setahuan bentaran. Nih anak bolak balik jalan muter sana sini, di tempat yang sedikit terbuka, dengan alasnya agak kasar berbatu dan tempat yang tidak biasa buat dia. Jadi karena hal ini, gue bermaksud untuk pegangin dia trus sambil dia jalan-jalan supaya dia gak jatuh. Kan kalau jatuh ntar dia sakit sendiri, nangis and luka. Tapi namanya anak kecil, apalagi tipe gak bisa diem kaya saudara gue ini, kagak mau dia dipegang. Gue juga maunya biar dia bebas maen, gak usah gue pegang, tapi ini karena gue tau tempatnya beresiko makanya gue kekeh pegangin dia,bukan tempat aman, dengan alas kanan kiri empuk, eh dia malah ngebuang tangan gue, dan asik sendiri jalan sana sini.

Di momen ini gue jadi inget, begini kali ya sikap gue ke Tuhan yang secara ga sadar suka nolak untuk dituntun sama Tuhan. Tuhan tau gue harus dituntun, dipegang, digandeng karena situasi atau tempat gue jalan itu beresiko atau berbahaya. Tapi gue kadang (atau sering) nolak tuntunanNya, entah karena lupa dan asik sendiri sama hal yang sedang gue jalanin, karena merasa bisa , udah biasa atau udah pernah jalanin sebelumnya. Misalnya : pura2 ga peka, males lakuin karena merasa klo gue lakuin itu juga gak ngaruh deh, gak percaya intinya. Aduh malu banget sama Tuhan.

Perang!

Karena lagi baca buku tentang hidup Daud yg penuh perjuangan dan pembelajaran, renungin kisahnya, ditambah gue nonton film perang. Jadilah perenungan ini, PERANG!
Cerita Daud itu kan banyak tentang perang, awalnya aja Daud perang sama goliat, ke depan2nya Daud banyak mengalahkan raja2 dan berkuasa lewat perang. Lewat film2 perang yang pernah gue tonton, gue bisa bayangin how bad situation kalo lagi perang. 

Mungkin sekarang udah gak da lagi perang seperti di alkitab atau film-film yang banyak menuai pertumpahan darah dan nyawa. Ada sih ya perang di Timur Tengah, tapi situasi kita sekarang kebanyakan jauh dari kondisi itu. Tapi tidak hidup dalam keadaan perang, bukan berarti perang benar-benar sudah tidak ada. Perang itu masih ada sampai sekarang, yaitu perang yang dimulai sejak pemberontakan lucifer.
Sebagai prajurit Kristus, setiap hari adalah Perang. Perang menaklukkan ego, emosi, kehendak daging yang sudah bernatur dosa, apalagi buat kita yang belum terbiasa melatih diri menurut Roh.

Book Review : Peta Zaman


Di sepanjang sejarah banyak orang telah berusaha untuk membuka rahasia-rahasia Akhir Zaman karena mengetahui bahwa hal ini adalah sangat penting dalam Alkitab. Tetapi sayang sekali beberapa dari usaha penafsiran itu telah berakhir dengan musibah yang besar, diantaranya
  • Pada akhir bulan-bulan akhir tahun  999,  terjadi histeria tinggi dengan adanya ramalan bahwa pada Tahun 1000 Yesus akan kembali
  • 1000 tahun sejak peyaliban Yesus menjadi tanggal ramai berikutnya yang meramalkan kedatangan Yesus
  • 1666 , karena tahun itu kebetulan tahun '666' tanda Antikristus, maka banyak nubuatan muncul bahwa kiamat sudah tiba
  • tahun 2000. masih ingatkah kita pada saat menyambut tahun milenium baru ini, yg katanya akan mati lampu seluruh dunia, seluruh sistem akan down, dengan kata lain akan kiamat.
  • 2012, ditambah dengan adanya heboh film '2012' semakin memperkuat nubuatan 2012 adalah akhir dari dunia.
But now we are here in 2014, gak terjadi apa2. Berati semua tanggal yang pernah dinubuatan itu teryata salah.

Tapi bukan karena sudah banyak nubuatan palsu, kita jadi cuek/malas belajar tentang akhir zaman. Jangan! Karena itulah yang Iblis inginkan, Dia mau kita bodoh terhadap Firman Tuhan supaya kita lebih mudah ditipu. Justru diakhir zaman ini kita harus lebih mencintai kebenaran dan lebih rajin belajar alkitab , supaya kita jangan ditipu.

Buku Peta Zaman ini bukan membahas atau menubuatkan kapan pastinya Tuhan Yesus akan datang kedua kalinya. Karena Yesus pun berkata bahwa tidak ada seorang pun yang mengenal tanggal kedatangan Yesus selain Tuhan sendiri (Mat 24:24, 36). Tapi buku ini akan menolong kita yang hidup pada akhir zaman ini untuk lebih sadar akan segala masa dan ukuran-ukuran waktu dalam nubuatan-nubuatan agar jangan kita gagal dalam menyadari saat-saat penting dan bersejarah masa kini.

Mau jadi pengaruh?

ada salah satu anak pemuridan gue sedang curhat dan mention tentang apa yang di mau lakukan next "...mau melanjutkan apa yang sudah devi inspirasikan, yaitu nulis sinopsis"
Heh? Denger kalimat itu sedikit membuat kaget dan bingung. Sejujurnya, gue itu gak pernah memberi dia pengaruh untuk dia nulis apapun jenisnya. Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, pernah gue kasih pengaruh orang untuk nulis, malah kaga kepengaruh sampe sekarang. Dari situ jadi ngerti, gak semua orang suka nulis, kan panggilan tiap orang beda. Jadi sejak saat itu udah gak pernah sengaja kasih pengaruh orang untuk suka nulis. Tapi yang gak dipengaruhi malah pada mau nulis. Kenapa bisa begitu? Mungkin kutipan tulisan dari Oswald Chambers ini bisa menjelaskan