background

Pacaran Vs Pra Nikah

Pacaran Vs Pra Nikah
(Gaya bangun hubungan) 

"...dalam firman Tuhan, tidak ada kata pacaran, adanya tunangan (pra nikah)"
First time mendengar statement ini di kelas pembinaan pas awal2 bertobat, bikin gue rada mikir, bingung tapi lebih ke arah ga setuju...
"Lah, gimana gue mau kenal doi klo gue gak pacaran sama dia?"

Tapi setelah melewati beberapa masa (kesannya gue udah tuir bener,hahaha), mksdnya bukan masa gimana, tapi beberapa kejadian dalam beberapa tahun soal hub pria dan wanita, gue baru ngerti maksud tuh statement and sekarang setuju dgn statement itu. 

Hampir kita semua tau lah, gaya pacaran itu identik dengan apa biasanya, 
"Kita bisa kapan aja putus ... klo memang sudah tidak cocok, ya bubar", bener gak?

Dari pengalaman gue sih pacaran itu biasanya:
Ga jd diri sendiri, alias jaim. Takut klo dia tau asli gue, doi putusin gue kabur sama yg lain.
Gue boleh sentuh lo, lo boleh sentuh gue, krn lo pacara gue..
Tapi itu semua ujungnya GAK JELAS/GAK PASTI!

Bikin ada perasaan gak 'aman', karena bisa aja dia menemukan yang lebih baik dari gue, dan gue ditinggal.

Bayangin aja, terutama kita sebagai cewe, gue udah ijinin lo gandeng2 gue bahkan lebih, terutama gue udah kasih hati gue, tapi ujungnya KITA BISA PUTUS.. Gimana hati cewe gak banyak yg terluka coba...???
Apa lagi skrg ada yg namanya TTMan, HTSan atau apalah namanya..

Apa ini yang dinamakan masa saling mengenal apakah kita cocok atau tidak?
Apakah cara gini bisa bikin kita benar2 saling mengenal dan menjamin membawa kita ke pernikahan?
Apakah ini sesuai kebenaran?

Entertaining VS Hospitality



Choose Hospitality
(Entertaining VS Hospitality)

Ditulis untuk Majalah Pearl Ed.25

Seringkali ketika kita berbicara tentang keramahan (hospitality), kita mungkin berpikir itu seperti sedang memberikan"hiburan" (entertaining). Ehmm, sekilas mungkin hampir sama, tapi sebenarnya jika kita telusuri lebih dalam, kedua hal tersebut mempunyai arti yang sangat berbeda. Yuk, secara singkat kita lihat perbedaannya.

Dari definisinya sendiri, dua kata ini menjelaskan hal yang berbeda.
Entertain : untuk mendapatkan perhatian dengan menampilkan sesuatu yang berkesan.
Hospitality : bermurah hati untuk menerima orang lain (asing).
(Sumber : Wikipedia dengan penerjamahan dan rangkuman sendiri)
Yang satu untuk mendapatkan perhatian, yang satu untuk memberikan perhatian, beda banget?!

Dasar perbedaan besar diantara keduanya juga tentang fokus kita dalam melakukan keramahan. Hospitality dilakukan dengan fokus kepada Tuhan, entertain berpusat pada orang termasuk diri sendiri. Hospitality dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan, atas dasar kasihNya , untuk menyenangkanNya dan  kemuliaan namaNya (Roma 11:36), sedangkan entertain dilakukan untuk kepentingan diri atau menyenangkan orang lain.

Find your 'pattern'

Pola, identik dengan busana / baju. Lewat pola ini, baju bisa dibuat menjadi bermacam-macam model, disesuaikan dengan kebutuhan, budaya, tema dan tergantung tangan siapa yang membuat serta menjahitnya. Karena hal ini, setiap pakaian tidak bisa disamakan, tiap pakaian memiliki keunikan sendiri2. 
Misal pakaian A yang bermodel casual kaos, tidak bisa dibandingkan dengan pakaian B yang bermodel dress.


Begitu juga dengan pribadi setiap kita yang unik dan berbeda di hadapan Tuhan. Percaya kan, Tuhan lebih kreatif dari manusia paling kreatif di dunia ini kan? Tuhan juga pasti lebih teliti, cermat dari semua yang ada. Dia menciptakan 'jenis manusia' bermacam-macam, perpaduannya ga da yang sama. Contoh simple, sidik jari kita aja beda semua di anatara miliaran umat manusia. Jadi memang kita diciptakan berbeda, memiliki keunikan sendiri dan maka dari itu kita perlu menemukan 'pola' kita. Design/rancangan seperti apa yang Tuhan buat untuk kita hidup.

Panggilan menikah

By the grace of God, gue sedang dan masih menikmati proses persiapan menuju pernikahan. Gue dan calon, memilih untuk mempersiapkan pernikahan kita dengan serius, bukan sekedar persiapan hari H, tapi lebih mempersiapkan bagaimana kita be2 membangun hubungan dan hari-hari setelah resmi menikah nanti. Kita memilih mengikuti proses bimbingan pra nikah dengan intensitas pertemuan yang lebih sering dan lama, yaitu seminggu sekali & dalam kurun waktu awal jadian sampe nanti menikah. Jadi kurang lebih setahun total lamanya kelas bimbingan ini. Bimbingan ini kita pilih, bukan sekedar melihat untuk syarat diberkati, karena sebenarnya tanpa memilih bimbingan yang model ini, kita juga sudah bisa diberkati. Kita memilih yang kebanyakan orang berkomentar, kelamaan, repot...karena benar-benar mau prepare dan belajar sebelum terjun langsung ke pernikahan.

Sangat seru belajar dan mengetahui banyak hal, dan salah satunya mengubahkan paradigma gue tentang pernikahan. Dulu gue menganggap pernikahan, ya udah biasa aja, karena sebagian orang menikah. Karena melihat pernikahan seperti pada umumnya, gue juga ada ketakutan hal-hal yang pada umumnya terjadi (misal perceraian) bisa juga terjadi sama gue. Jadi satu sisi mau menikah, satu sisi juga takut menikah. Sekalipun gue yakin sama doi, karena dapat jawaban yang rada supranatural, denger Tuhan ngomong langsung klo 'he is the one' disertai dengan konfirmasi2 lain, jujur pas menjalani ada keraguan yang timbul. Apakah gue bisa menjalani pernikahan; klo lagi konflik apalagi, apa gue sanggup hidup sama orang kaya gini dan sifat gue bisa adjust, apalagi melihat tidak sedikit mereka-mereka yang mengalami hal gak enak dalam rumah tangga, tidak terkecuali anak Tuhan.

Tapi semakin mempelajari dan mengetahui kebenaran-kebenaran tentang pernikahan, membuat gue semakin antusias dan tidak lagi terombang-ambil ragu atau bingung. Membuat gue semakin kagum, menghargai pernikahan yang Tuhan ciptakan dengan maksud abadi dan mengandung panggilan buat gue pribadi. Menurut Tuhan ternyata bukan sekedar menikah, menikah adalah hal serius dan pernikahan itu sendiri adalah ciptaan Allah yang mulia. Panggilan menikah itu juga mengandung atau bertujuan untuk kemuliaan Allah

Gue berdoa minta Tuhan bukain dan kasih gue pengertian lebih lagi untuk bisa mengaitkan hal-hal yang selama ini gue pelajarin, dan gue dapetin analogi dibawah ini ttg menikah kudu panggilan dari Tuhan. Menikah ibarat berlayar ditengah laut.

dibayar LUNAS!

Disuatu hari gue lagi makan siang bersama seseorang disuatu tempat. Kami cukup lama ada ditempat makan siang tersebut dengan membahas seputar hal-hal penting, sampai saya tidak memperhatikan orang yang sudah keluar masuk ditempat tersebut.

Akhirnya kami harus mengakhiri perbincangan kita dan pulang, tapi sebelumnya kami harus membayar bon tagihan makan dulu.Betapa kaget, ketika gue berdiri dan berbalik arah, ada orang yang saya kenal (sebut si A) menyapa dan berkata, 'sudah saya bayar'.. Berkat tersendiri memang..
Tetapi yang lebih menarik dari dibayarin, saat itu saya mendapat pengertian ttg apa yang Yesus lakukan buat dosa saya.. Ia membayar SEMUA dosa saya, LUNAS!

Saat itu sebenarnya pesanan kami belum semua keluar dan akan complain jika memang ditagihkan.. Tapi belum dicek, baru berdiri, sudah diberi tahu, sudah dibayar. Si A juga gak mau pusing apakah menu nya benar smua , udah keluar semua apa belum. Motivasi si A cuma tulus membayarkan, tanpa pusing isinya. Gak juga enak kan, daku bilang ke orang yang bayar, yang tadi ada menu yang belum keluar.. Karena udah surprise dibayarkan..

Lewat kejadian ini, mengingatkan dan membuat gue semakin mengerti tentang Yesus yang sudah membayar LUNAS semua dosa-dosaku dikayu salib.. Tuhan Yesus TIDAK HANYA menebus dosa-dosa yang SUDAH ku lakukan, tapi Ia menebus SEMUA dosa-dosa gue. Artinya dosa-dosa yang sudah dan belum gue lakukan. Karena Ia tau semua manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa sejauh mana..

Jika gue hidup di perjanjian lama, gue harus mempersembahkan korban setiap melakukan dosa..

Keindahan di setiap musim

Alasan gue aktif di salah satu sosial media, salah satunya karena gue demen banget lihat foto-foto pemandangan. Sekarang ini banyak negara sedang musim semi, yang paling khas dengan bunga-bunga bermekaran. Duh, demen banget deh ngelihatnya biar cuma difoto.

 Musim semi di Jepang yang identik dengan bunga sakura bemekaran


Kebun tulip di Belanda..
Momen ini cuma ada kalau pas musim semi, di musim lain gak bakal kita nemuin moment kaya gini. Dan dimusim lain pun memiliki keindahan tersendiri yang khas, yang tidak dinemukan dimusim lain

Heart of Hospitality

Written for Majalah Pearl Ed 25

Arti hospitality
Apa yang terlintas pertama kali saat mendengar kata hospitality? Hospitality adalah salah satu mata kuliah jurusan perhotelan. Benar.. tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Tapi apa arti hospitality menurut kebenaran Injil?



Hospitality (hospitalitas) adalah terjemahan dari kata benda Latin hospitium (atau kata sifatnya hospitalis), yang berasal dari kata hospes, yang artinya “tamu” atau “tuan rumah”. Kata ini juga dipengaruhi oleh kata Yunani xenos, yang artinya meyambut orang asing atau melakukan penyambutan terhadap orang lain. (Michele Hershberger).

Hospitality adalah keramahtamahan, sebagai wujud nyata dari ungkapan kehangatan seseorang dalam menerima orang lain, disertai rasa hormat, serta hubungan persahabatan dan persaudaraan kepada orang lain, terutama kepada tamu yang datang.



Hospitality yang kita temui di restoran, hotel, atau tempat jamuan lain, mungkin ya mereka memang melakukan penyambutan dengan excellent, tapi apakah mereka benar-benar mengerti dan melakukannya dengan sungguh-sungguh? Hospitality bukan sekedar tentang apa yang kelihatan, bukan juga tentang penyambutan yang sempurna, tapi lebih kepada melakukan secara hati. Kenapa hati? Karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Penyambutan, penerimaan orang lain yang mengalir dari hati kita yang tulus, akan sangat terasa berbeda dan sampai juga ke hati yang menerimanya, dan mengandung pesan bahwa kita menerima mereka

Anda harus memperlakukan orang asing yang menetap dengan Anda sebagai asli di antara kamu, dan kamu akan mencintainya seperti dirimu sendiri, karena kamu adalah orang asing di tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu.

(Im. 19:34)


Mengapa kita perlu melakukan hospitality?

Married is not about my dreams come true

Now, i am in prepare for next step in my life.. marriage life...
Daku bukan mau cerita ttg  gimana proses ketemunya gmn dll.. Sama siapa, ceritanya gimana, kaya apa, dan pertanyaan2 lain dibenak kalian yang baca, ditahan dulu ya penasarannya...hahaha *PD banget yak gue kaya pada penasaran aja*. Pada waktu dan cara yang tepat , klo Tuhan mau daku share, pasti daku cerita.. Yang jelas calonnya sama2 anak Tuhan juga, karena itu syarat mutlak gak bisa ditawar lagi... :-)

Tapi lebih mau share beberapa pelajaran selama masa persiapan ini yang bikin aku kagum sama Tuhan. Cerita yang gue tulis ini bukan maksud menyinggung or membandingkan siapapun, karena ini yang Tuhan ajarin ke gue, gak bisa dibandingkan or samakan dengan yang lain, karena Tuhan tau kita beda2, jadi pelajarannya juga beda. This is the 1st time gue nulis ttg beginian..Ok let's begin!

Di album2 foto / artikel wedding orang kebanyakan gue liat ada yang menulis kata2 ini...
'finally my dream come true...' 'when my dream come true..' dan sejenisnya...intinya menikah itu kesannya puncak / tentang mimpi seorang cewek yang akhirnya bisa menjadi kenyataan, bukan cuma 'akhirnya dikawinin' tapi semua diwujudkan sesuai impian..konsep, dekor, baju, suasana, dll semua seperti impiannya pengantin..

Pray alone it doesn’t mean God less hear my prayer

written for Pearl Ed. 17


Problem yang sering dialami para single adalah merasa sendiri, serasa orang paling di dunia karena status singlenya. Dalam menghadapi masalah, yang mungkin timbul pemikirian “coba kalau punya pasangan yang bisa saling setia mendukung dan berdoa bareng.” Seakan-akan kalau punya pasangan hidup, akan lebih mudah menghadapi permasalahan dan mengambil beberapa ayat untuk mendukung perasaan kesendiriannya seperti di Pengkhotbah 4:9  “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.”  Dari ayat ini timbul pemikiran berdoa itu harus berdua supaya lebih afdol, lebih ampuh. Kalau seperti itu kebenarannya, berarti buat para single lebih lama donk kejawab doanya karena doanya sendirian, hehehe... Apa iya, ga kan?

Apa alasan anda bersyukur?

Bersyukur artinya berterima kasih kepada Tuhan atas kondisi kita, menerima keadaan ini apa adanya, what else? Mengakui , menyadari bahwa itu semua karena kedaulatan, kebaikan dan kemurahanNya.

Apakah bersyukur itu mudah? Mudah diucapkan, tapi tidak mudah diucapkan dengan hati dan tidak mudah dilakukan. Saya sendiri tidak selalu biasa langsung mengucap syukur, ego dan logika saya bisa main. Kenapa ya saya bisa seperti itu? Itu karena saya merasa keadaan tidak seperti yang saya harapkan, impikan, dibawah standard keinginan saya. Tapi satu sisi saya bisa sangat mengucap syukur banget-banget pada Tuhan, klo semua berjalan sesuai rencana, apalagi mendapatkan lebih dari apa yang saya mau.
Jadi motivasi saya bersyukur bukan 100% karena Tuhan.
 
Apa kebenaran alasan mengucap syukur?