background

Pray alone it doesn’t mean God less hear my prayer

written for Pearl Ed. 17


Problem yang sering dialami para single adalah merasa sendiri, serasa orang paling di dunia karena status singlenya. Dalam menghadapi masalah, yang mungkin timbul pemikirian “coba kalau punya pasangan yang bisa saling setia mendukung dan berdoa bareng.” Seakan-akan kalau punya pasangan hidup, akan lebih mudah menghadapi permasalahan dan mengambil beberapa ayat untuk mendukung perasaan kesendiriannya seperti di Pengkhotbah 4:9  “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.”  Dari ayat ini timbul pemikiran berdoa itu harus berdua supaya lebih afdol, lebih ampuh. Kalau seperti itu kebenarannya, berarti buat para single lebih lama donk kejawab doanya karena doanya sendirian, hehehe... Apa iya, ga kan?

Kalau digali, ayat di atas konteksnya tidak sedang berbicara tentang kuasa doa. Coba kita lihat ayat selanjutnya di Pengk 4:10  “Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! “
Ayat ini sedang membicarakan manfaat kalau kita tidak punya teman(partner) untuk saling menjaga hidup . Bukan karena berdoa bedua lebih ampuh atau di dengar Tuhan.



Tapi memang kita butuh partner kan berarti? Kalau suami istri mereka pasti partnernya, kalau kita yang single gimana?

Betul kita butuh partner, tapi buat kita yang single , partner tidak harus pasangan hidup. Bisa rekan akuntabilitas yang sesama jenis dan tujuannya bukan supaya doanya lebih berkuasa , tapi untuk saling menjaga hidup. Tentang ini bisa dibahas lebih lanjut di judul lain.



Konsep tentang berdoa berdua lebih ampuh, bisa juga karena salah penafsiran dari ayat Mat 18:19 - 20 “…Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."



Diayat ini memang bilang tentang berdoa minimal 2 orang supaya apa yang kita minta dikabulkan dan Tuhan hadir, tapi kita lihat dulu konteks ayat ini. Di ayat sebelumnya sedang membicarakan tentang jiwa tersesat yang harus kita tolong untuk kembali kepada Bapa karena Allah menghendaki itu. Dan ayat setelahnya Petrus menanyakan tentang berapa kali pengampunan yang diberikan kepada sesama (jiwa yang tersesat itu). Jadi konteks ayat ini bukan berbicara kita harus selalu berdoa berdua atau lebih supaya Tuhan lebih medengarkan. Berdoa sendiri juga di dengar, Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepada-Nya (Matius 8:6).



Memang ada kalanya kita butuh di doakan oleh orang lain sebagai bagian dari gaya hidup berkomunitas dalam tubuh Kristus. Dan beberapa hal juga perlu didoakan secara korporat. Seperti berdoa untuk kota, bangsa atau jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan seperti yang diceritakan dalam Matius 18. Tapi jangan kita bergantung pada orang lain untuk berdoa. Apalagi untuk hidup sehari-hari kita, masa kita perlu menggantungkan diri dengan orang lain dalam berdoa? Atau kita tidak sabar menanti jawaban Tuhan, sehingga mencari jawaban dengan cara sendiri. Misalnya dengan datang ke hamba Tuhan tertentu, minta dinubuatin dan dijadikan itu sebagai jawaban dari doa.



Keadaan yang memperhatikan buat saya di kalangan Kristen, karena salah konsep tentang kuasa doa. Ketika seseorang menghadapi masalah dia tidak mencari Tuhan terlebih dahulu, tetapi mencari hamba Tuhan tertentu yang dianggap mempunyai karunia tertentu untuk bisa membantu mereka melihat permasalahan, memberikan solusi dengan menamakan minta di nubuatkan.



Alasannya karena si hamba Tuhan tertentu kalau doain untuk hal ini ampuh, pendeta ini emang ahli nya buat hal kaya gini. *ramuan kali ampuh, hahaha*

Pernah saya ketemu, sebut saja si X. Ketika si X sedang dilanda masalah tertentu, ada beberapa pilihan pendeta tergantung apa yg dibutuhkan. Hualah udah kaya obat kan, beda masalah beda pendeta -_-. Kalau seperti ini jadi lebih bergantung pada hamba Tuhan tertentu bukan pada Tuhan atau firmanNya. Yang diharapkan adalah hamba Tuhan (manusia), bukan dia sendiri yang mencari Tuhan dengan doa dan Firman.



Terakhir si X sedang merasa takut akan hidupnya. X di nasehatkan mencari pendeta Y untuk konseling dan doain, karena pendeta Y ini akan doain dan nubuatin. Dan benar setelah ketemu karena pendeta tersebut berdoa buat dia. Pendeta Y bisa mengetahui tentang X : apa yg dia lakukan sebelumnya walau si X belum cerita , apa yang sedang dia alami dan nubuatan tentang yang akan datang. *saya melihatnya udah kaya pergi ke cenayang jadinya*



Dan yang menyedihkan bahwa si X sangat percaya bahwa apa yang pendeta Y katakan itu pasti benar dan akan terjadi, padahal itu harus di uji apakah benar itu Tuhan yang berbicara, sesuai kebenaran .

Hal seperti ini bukan tidak boleh atau menghakimi apa yang dikatakan hamba Tuhan tertentu itu tertentu pasti salah, bukan itu maksudnya. Tapi jangan sampai kita menjadi lebih bergantung pada hamba Tuhan tertentu, karena mereka juga masih manusia yang bisa melakukan kesalahan.

Yoh 4:1  
 Saudara-saudara yang tercinta! Janganlah percaya kepada semua orang yang mengaku mempunyai Roh Allah, tetapi ujilah dahulu mereka untuk mengetahui apakah roh yang ada pada mereka itu berasal dari Allah atau tidak. Sebab banyak nabi palsu sudah berkeliaran ke mana-mana. (BIS)



Tapi bagaimana mau menguji, kalau misalnya orang tersebut tidak pernah serius belajar membaca dan merenungkan firman Tuhan? Sampai yang saya kaget si X bilang “saya mau buktiin klo apa yang dibilang hamba Tuhan Y itu benar” Nah lo, jadi mau membuktikan bahwa apa yang dibilang manusia benar, bukan mau mencari dan menghidupi kehendak Tuhan?! Hidupnya jadi apa kata pendeta, bukan apa kata Tuhan donk.



Kebenarannya kita bisa masuk dalam hadirat Tuhan bukan karena (dibantu) orang lain, bukan karena usaha kita, tapi karena kita sudah menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat bagi kita.

Efe 3:12
Dengan percaya kepada Kristus dan karena bersatu dengan Dia, kita diberi kebebasan untuk mendekati Allah dengan penuh kepercayaan. (BIS)

Yesus yang sudah menjadi perantara buat kita bisa berhub sama Bapa secara langsung, yang melayakkan kita dengan darahNya.



Kalau melihat sedikit tentang arti doa, doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan yang membuat kita semakin dekat denganNya. Makanya Tuhan menyebut kita adalah sahabatNya (Yoh 15:15). Layaknya hubungan dekat kita dengan sabahat, seorang sahabat bebas berkomunikasi kapan saja tanpa perlu di temani. Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan, Tuhan Yesus yang sudah menjadi penghubung kita dengan Allah Bapa. Dia yang Maha Besar sudah menganggap kita sahabat, tidak perlu orang lain untuk bawa kita bisa bersekutu dengan Tuhan.



Ibr 4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.



Penghalang hubungan kita dengan Tuhan cuma satu, DOSA.

Yes 59:1-2   
…pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.



Mungkin kalau saat kita mau masuk dalam hadirat Tuhan, berasa gak layak, balik lagi ingat kayu salib bahwa Yesus yang sudah menebus itu semua untuk membawa kita ke pertobatan.

Efe 1:7 
 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,



Masih merasa gak layak juga, mungkin ada yang belum kita akui , bereskan dihadapan Tuhan dan sesama. Segera bereskan itu untuk kita bisa menikmati hubungan yang intim dengan Tuhan .



Yak 5 :16 
Sebab itu, hendaklah kalian saling mengakui kesalahan dan saling mendoakan, supaya kalian disembuhkan. Doa orang yang menuruti kemauan Allah, mempunyai kuasa yang besar. (BIS)



Bukan di tulis doa ‘orang-orang’, tapi ‘doa orang benar. Berarti jika kita yang adalah orang benar (orang yang menuruti kemauan Allah) berdoa sendiri pun itu diperhitungkan oleh Allah. Dan tetaplah menjaga hidup dalam kebenaran supaya tidak ada penghalang hubungan kita denganNya.



1 Yoh 1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.



Yesus juga sudah memberikan teladan lewat hidupNya, sebagai single dalam membangun keintiman dengan Bapa. Yesus tau Dia tidak sendiri, ada Bapa di surga yang menuntunNya. Yesus menikmati persekutuan dengan Bapa, buktinya Yesus suka ‘me time’ dengan Bapa sebelum melakukan pelayananNya.



Masuk dan nikmatilah persekutuan dalam Tuhan karena Yesus sudah membayar harganya untuk kita bisa masuk dalam hadiratNya. Sabar dan setia menanti jawaban dari Tuhan, dengan cara dan waktuNya Dia akan menjawab setiap doa dan permohonan kita .


Photobucket

No comments:

Post a Comment