background

Entertaining VS Hospitality



Choose Hospitality
(Entertaining VS Hospitality)

Ditulis untuk Majalah Pearl Ed.25

Seringkali ketika kita berbicara tentang keramahan (hospitality), kita mungkin berpikir itu seperti sedang memberikan"hiburan" (entertaining). Ehmm, sekilas mungkin hampir sama, tapi sebenarnya jika kita telusuri lebih dalam, kedua hal tersebut mempunyai arti yang sangat berbeda. Yuk, secara singkat kita lihat perbedaannya.

Dari definisinya sendiri, dua kata ini menjelaskan hal yang berbeda.
Entertain : untuk mendapatkan perhatian dengan menampilkan sesuatu yang berkesan.
Hospitality : bermurah hati untuk menerima orang lain (asing).
(Sumber : Wikipedia dengan penerjamahan dan rangkuman sendiri)
Yang satu untuk mendapatkan perhatian, yang satu untuk memberikan perhatian, beda banget?!

Dasar perbedaan besar diantara keduanya juga tentang fokus kita dalam melakukan keramahan. Hospitality dilakukan dengan fokus kepada Tuhan, entertain berpusat pada orang termasuk diri sendiri. Hospitality dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan, atas dasar kasihNya , untuk menyenangkanNya dan  kemuliaan namaNya (Roma 11:36), sedangkan entertain dilakukan untuk kepentingan diri atau menyenangkan orang lain.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23

Tujuan juga membedakan apakah kita melakukan hospitality atau entertain. Sebelum melakukan keramahan, masing-masing kita bisa mengecek apa dasar motivasi kita dalam melakukan itu. Untuk nilai diri saya kah, ada sesuatu yang ingin kita dapatkan  atau memang kita benar-benar tulus mau melakukannya tanpa mengharapkan balasan atau respon yang sesuai harapan kita? Contoh nyata yang sering banyak kita temui, suatu perusahaan yang berhubungan dengan proyek tertentu, biasanya akan  melakukan service atau entertain untuk memberi kesan bahwa dia layak dipilih untuk memenangkan proyek atau sekedar balas jasa. Hal ini tentu sangat bertolak belakang, karena hospitality dilakukan tanpa mengharapkan imbalan, karena imbalannya sudah dibayar lunas oleh darah Yesus. Malah sebenarnya kita memang harusnya melakukan itu karena kita sudah berhutang kebaikan pada Tuhan. See, entertain ada apa-apanya, bukan apa adanya.

Hospitality menurut Alkitab adalah curahan rahmat dan karunia kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan , tetapi entertaining dilakukan karena ada unsur yang melakukan mendapatkan balasan atau keuntungan atas apa yang akan/ telah dilakukannya.

Hiburan menurut dunia adalah perbudakan yang mengerikan, karena sumbernya adalah kebanggaan manusia, menuntut kesempurnaan, untuk mengesankan. Sebaliknya, hospitality menurut Alkitab adalah kebebasan yang membebaskan diri anda untuk berekspresi dari hati. Entertaining mengatakan, "Saya ingin untuk membuat Anda berkesan dengan rumah yang cantik, dekorasi pintar saya, masakan yang enak."  Hospitality, bagaimanapun, berusaha untuk melayani dengan apa yang ada, dan yang terbaik yang dipunyai, bukan memaksakan diri dengan apa yang tidak dia punyai.
Klo menuntut kesempurnaan kaya gini, yang udah emak-emak bisa pusing duluan sebelum melakukan hospitality, karena sepertinya pekerjaan seorang ibu rumah tangga itu segudang, belum lagi jika bekerja dan mempunyai anak yang masih kecil-kecil.

Pernah saya sedang berkunjung ke teman yang baru saja saya kenal, kebetulan rumahnya sangat sederhana sekali dan jauh dari kemewahan, tapi ada statement dari dia yang sangat berkesan buat saya, “Rumah besar mewah belum tentu didatangi banyak orang seperti rumah saya, jika tuan rumah tidak welcome, sedangkan rumah sereyot apapun jika sang tuan rumah welcome akan banyak dikunjungi orang” Wow, simple , tapi dalam dan benar banget tuh kata-kata.

Hospitality mengajarkan selain kita mempersiapkan rumah kita, kita juga harus mempersiapkan hati kita untuk melayani mereka yang datang.

Dalam melakukannya juga terdapat perbedaan, entertain dilakukan dengan segala kemampuan , kepintaran usaha kita tanpa melibatkan Tuhan, sedangkan hospitality harus berdasar dan bergantung pada kasih Tuhan dan dilakukan dengan hati dan hikmat Tuhan. Misal, kalian tidak hanya melayani untuk apa yang keliatan saja (urusan perut atau fasilitas), tapi juga mendoakan mereka yang kita jamu.

Dalam pelayanan saya pernah terjebak dalam memberikan kesempurnaan dibanding menjaga hati saya tetap terjaga. Yang penting saya melakukan tepat sesuai yang seharusnya, tidak memikirkan hati saya sendiri yang juga capek, apalagi hati orang lain. Kesannya memang all do my best, tapi ternyata saya mengejar ‘kesempurnaan’ yang tidak bisa saya lakukan dengan kekuatan saya sendiri. Dan bersyukurnya karena beberapa momen dan teguran dari pemimpin, membuat saya sadar bahwa saya bukan sedang melakukan hospitality yang benar, tapi sedang memberikan entertaining.

Hospitality bukan sesuatu untuk dihafal, tapi untuk dipraktekkan dengan tidak bersungut-sungut, mengeluh atau memikirkan reward (1 Pet 4:. 9).

Entertaining
Hospitality
Fokus : diri sendiri
Fokus : Tuhan
Saya ingin terlihat baik
Saya mau Yesus yang terlihat dan dimuliakan
Untuk menyenangkan orang lain
Untuk menyenangkan Tuhan
Mementingkan penampilan luar
Mementingkan hati
Kesombongan
Kerendahan hati
Dengan kekuatan, usaha & kemampuan sendiri
Dengan hikmat dan kekuatan dariNya
Ada apa-apanya (keuntungan)
Apa adanya (tidak mengharapkan imbalan)
Untuk membuat orang lain berkesan
Untuk melayani


Photobucket

No comments:

Post a Comment