background

Keindahan di setiap musim

Alasan gue aktif di salah satu sosial media, salah satunya karena gue demen banget lihat foto-foto pemandangan. Sekarang ini banyak negara sedang musim semi, yang paling khas dengan bunga-bunga bermekaran. Duh, demen banget deh ngelihatnya biar cuma difoto.

 Musim semi di Jepang yang identik dengan bunga sakura bemekaran


Kebun tulip di Belanda..
Momen ini cuma ada kalau pas musim semi, di musim lain gak bakal kita nemuin moment kaya gini. Dan dimusim lain pun memiliki keindahan tersendiri yang khas, yang tidak dinemukan dimusim lain

Heart of Hospitality

Written for Majalah Pearl Ed 25

Arti hospitality
Apa yang terlintas pertama kali saat mendengar kata hospitality? Hospitality adalah salah satu mata kuliah jurusan perhotelan. Benar.. tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Tapi apa arti hospitality menurut kebenaran Injil?



Hospitality (hospitalitas) adalah terjemahan dari kata benda Latin hospitium (atau kata sifatnya hospitalis), yang berasal dari kata hospes, yang artinya “tamu” atau “tuan rumah”. Kata ini juga dipengaruhi oleh kata Yunani xenos, yang artinya meyambut orang asing atau melakukan penyambutan terhadap orang lain. (Michele Hershberger).

Hospitality adalah keramahtamahan, sebagai wujud nyata dari ungkapan kehangatan seseorang dalam menerima orang lain, disertai rasa hormat, serta hubungan persahabatan dan persaudaraan kepada orang lain, terutama kepada tamu yang datang.



Hospitality yang kita temui di restoran, hotel, atau tempat jamuan lain, mungkin ya mereka memang melakukan penyambutan dengan excellent, tapi apakah mereka benar-benar mengerti dan melakukannya dengan sungguh-sungguh? Hospitality bukan sekedar tentang apa yang kelihatan, bukan juga tentang penyambutan yang sempurna, tapi lebih kepada melakukan secara hati. Kenapa hati? Karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Penyambutan, penerimaan orang lain yang mengalir dari hati kita yang tulus, akan sangat terasa berbeda dan sampai juga ke hati yang menerimanya, dan mengandung pesan bahwa kita menerima mereka

Anda harus memperlakukan orang asing yang menetap dengan Anda sebagai asli di antara kamu, dan kamu akan mencintainya seperti dirimu sendiri, karena kamu adalah orang asing di tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu.

(Im. 19:34)


Mengapa kita perlu melakukan hospitality?

Married is not about my dreams come true

Now, i am in prepare for next step in my life.. marriage life...
Daku bukan mau cerita ttg  gimana proses ketemunya gmn dll.. Sama siapa, ceritanya gimana, kaya apa, dan pertanyaan2 lain dibenak kalian yang baca, ditahan dulu ya penasarannya...hahaha *PD banget yak gue kaya pada penasaran aja*. Pada waktu dan cara yang tepat , klo Tuhan mau daku share, pasti daku cerita.. Yang jelas calonnya sama2 anak Tuhan juga, karena itu syarat mutlak gak bisa ditawar lagi... :-)

Tapi lebih mau share beberapa pelajaran selama masa persiapan ini yang bikin aku kagum sama Tuhan. Cerita yang gue tulis ini bukan maksud menyinggung or membandingkan siapapun, karena ini yang Tuhan ajarin ke gue, gak bisa dibandingkan or samakan dengan yang lain, karena Tuhan tau kita beda2, jadi pelajarannya juga beda. This is the 1st time gue nulis ttg beginian..Ok let's begin!

Di album2 foto / artikel wedding orang kebanyakan gue liat ada yang menulis kata2 ini...
'finally my dream come true...' 'when my dream come true..' dan sejenisnya...intinya menikah itu kesannya puncak / tentang mimpi seorang cewek yang akhirnya bisa menjadi kenyataan, bukan cuma 'akhirnya dikawinin' tapi semua diwujudkan sesuai impian..konsep, dekor, baju, suasana, dll semua seperti impiannya pengantin..

Pray alone it doesn’t mean God less hear my prayer

written for Pearl Ed. 17


Problem yang sering dialami para single adalah merasa sendiri, serasa orang paling di dunia karena status singlenya. Dalam menghadapi masalah, yang mungkin timbul pemikirian “coba kalau punya pasangan yang bisa saling setia mendukung dan berdoa bareng.” Seakan-akan kalau punya pasangan hidup, akan lebih mudah menghadapi permasalahan dan mengambil beberapa ayat untuk mendukung perasaan kesendiriannya seperti di Pengkhotbah 4:9  “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.”  Dari ayat ini timbul pemikiran berdoa itu harus berdua supaya lebih afdol, lebih ampuh. Kalau seperti itu kebenarannya, berarti buat para single lebih lama donk kejawab doanya karena doanya sendirian, hehehe... Apa iya, ga kan?

Apa alasan anda bersyukur?

Bersyukur artinya berterima kasih kepada Tuhan atas kondisi kita, menerima keadaan ini apa adanya, what else? Mengakui , menyadari bahwa itu semua karena kedaulatan, kebaikan dan kemurahanNya.

Apakah bersyukur itu mudah? Mudah diucapkan, tapi tidak mudah diucapkan dengan hati dan tidak mudah dilakukan. Saya sendiri tidak selalu biasa langsung mengucap syukur, ego dan logika saya bisa main. Kenapa ya saya bisa seperti itu? Itu karena saya merasa keadaan tidak seperti yang saya harapkan, impikan, dibawah standard keinginan saya. Tapi satu sisi saya bisa sangat mengucap syukur banget-banget pada Tuhan, klo semua berjalan sesuai rencana, apalagi mendapatkan lebih dari apa yang saya mau.
Jadi motivasi saya bersyukur bukan 100% karena Tuhan.
 
Apa kebenaran alasan mengucap syukur?

Surga di Bumi

Written for Build December 2014 THE CORE


Melanjuti post sebelumnya Esensi Surga

Pernakah Anda bertanya pada diri anda diri sendiri dan merenungkan alasan mengapa Anda menjadi seorang Kristen?” 

Setiap orang punya tentu punya jawaban serta penjelasannya sendiri.  Buat saya pribadi menjadi Kristen adalah sebuah pilihan berdasarkan apa yang saya yakini tentang apa yang Allah lakukan lewat penebusan Kristus yang sempurna. Dan apa yang saya percayai ini, menjadi dasar untuk saya menjalani kesempatan yang Tuhan kasih di selama saya di dunia. 

Semakin mengenal Tuhan dan kebenaranNya sungguh merubah cara berpikir saya dalam cara saya menjalani hidup, yang paling kentara adalah tentang pusat hidup saya selama ini, dari yang tidak jelas bergantung pada siapa, menjadikan Dia inti dan pusat dari seluruh hidup saya. Karena pribadiNya yang benar-benar hidup, dan apa yang tertulis dalam Alkitab bukanlah sebuah dongeng hebat tentang Allah dan mukjizatNya, Dia adalah Allah yang nyata.

Inti dari keselamatan yang saya yakini adalah saya mendapatkan kasih karunia untuk dapat kembali kepada rancangan semula, yaitu hidup dalam hubungan persekutuan dengan Dia. Persekutuan yang tadinya sudah rusak karena dosa, dan ini fatal, karena sebenarnya Ia adalah sumber dari segala sesuatu bagi hidup kita. Jadi tanpa disadari oleh banyak orang termasuk saya sendiri di masa lalu, hidup tanpa memiliki hubungan persekutuan dengan Dia itu sebenarnya bukan hidup. Itu adalah mati! (Kej 2:17)

Mengapa demikian? Karena sejak awal kita diciptakan untuk memiliki hubungan dengan sang Pencipta, Dialah sumber, inti, pusat dari seluruh hidup kita supaya kita tahu apa yang harus kita lakukan saat hidup. Ini berarti, persekutuan pribadi dengan Tuhan memang menjadi hal yang paling penting di antara kepentingan yang lain.


Mungkin banyak dari kita yang pada awalnya tertarik menjadi Kristen karena ‘mau masuk surga’, termasuk saya! Tapi semakin mengenal Allah, semakin saya menyadari bahwa kematian Kristus itu bukan sekedar saya dapat masuk tiket ke surga. Karena arti dari surga (kerajaan Allah) itu sendiri bukan tentang keindahan yang kelihatan semata, tapi

Countdown

 
Ketika kita memperhatikan secara seksama setiap detik yang ada, kita bisa menemukan detik yang 'bagus', misalnya : 59:59  ; 58:59  ; 58:58  ; 55:55  ; 50:50  dst...

And dalam hidup ini kita juga dibatasi oleh 'waktu', bisa kita sebut tahun, tanggal, jam, dll..
Mungkin dengan perbandingan 1 hari kita, seribu tahun Tuhan (Maz 90:4), setiap hari kita bagi Tuhan udah kaya detik kali ya.
Setiap tanggalan bagus yang kita lewatin, 9.9.9; 12.12.12;  12.13.14 dst..
Manusia berusaha memakai tanggal2 cantik itu untuk momen2 penting menurut mereka, tapi apakah itu penting buat Tuhan? Karena buat Tuhan itu hanya sekedar detik yang berlalu, kebetulan saja memunculkan angka yang 'bagus. Tiba-tiba Tuhan udah Yesus udah datang ke-2 kali aja.

Gembala yang baik

Suatu hal yang menarik jika kita disebut sebagai domba, bukan binatang lain. Pasti dengan alasan.
Dalam Mazmur 25 yang ditulis oleh Daud menggambarkan bagaimana pengalaman seorang Daud yang mengalami Allah sebagai Gembala dalam hidupnya. Dan oleh Yesus kemudian diperjelas lebih detail tentang gembala seperti apakah Allah.

Yohanes 10:1-18 (ISH)
 
1 "Sungguh benar kata-Ku ini: Orang yang masuk ke dalam kandang domba lewat pagar, dan tidak melalui pintu, tetapi memanjat lewat jalan lain, orang itu pencuri dan perampok.
2  Tetapi orang yang masuk melalui pintu, dialah gembala domba.
Pintu, berbicara tentang ada tata cara yang sopan, ada tata krama, bukan memaksa. Itulah cara Yesus mengajak kita dengan lembut untuk mengetahui jalan keselamatan dan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang sebenarnya.


Matius 11:28
Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan kamu.  Ikutlah perintah-Ku dan belajarlah daripada-Ku. Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan merasa segar.

3  Penjaga kandang membuka pintu untuk dia, dan domba-domba mengikuti suaranya pada waktu ia memanggil mereka dengan namanya masing-masing dan menuntun mereka ke luar. 
Mengikuti suaranya. Taukah anda, bahwa domba itu mengenali suara si gembala, dan hanya merespon kepada suara si gembala? Ini dia hsil testnya...



Haruskah PH itu seiman?

*PH = pasangan hidup = jodoh

Dalam masa single gue (alias saat blm punya calon PH) kalau lagi galau, sering banget mikir,
apa gue kompromi aja ya. Gue rasa standard gue ketinggian kali ya, nyari yang sesuai standard Tuhan itu susah bener (anak Tuhan, dewasa rohani), malah kayanya udah ga da, klo ada juga belum tentu buat gue.

Apalagi klo lagi bandingin dan diomongin sama kanan kiri depan belakang, "masa sih ga da pacar?"
Gue cuma bisa senyum klo ditanya tuh kalimat, padahal dalam hati kesel juga, siapa sih yg kaga mau, cuma calon sesuai yang gue tau (cinta Tuhan) belum ada.

Misa, gue sempet di deketin orang yang perawakan OK lah (ganteng), kerjaan OK, anak baek2 juga, katanya juga cuocok banget sama eke, tapi sayang bukan anak Tuhan, jadi mau jalanin juga udah gak damai sejahtera duluan. Pas klo lagi moment2 gini suka tawar2an sama Tuhan, "... ini orang buaekkk banget Dad, kalah orang kristen baeknya, masih tetep bukan dia ya orangnya?"
Pernah juga ada yang udah sama2 percaya Tuhan juga kok, entah satu agama atau beda agama 'dikit', tapi tetep Tuhan bilang bukan. Apa yang kurang Dad, doi percaya juga kok sama Daddy?

Setelah gue pernah coba jalanin, ternyata memang BENER2 GAK BISA dijalanin. Temenan aja butuh yg nyambung, apalagi ini buat teman sisa hidup, kudu yang nyambung! Jadi gue belajar untuk tidak memulai sesuatu yang sudah tau tidak akan bisa gue akhiri. Misal, beda keyakinan (agama), ujungnya kan salah satu harus ngalah, sedangkan gue sampe taun jebot gak mau ngalah karena sebagai pertanggung jawaban dari kebenarang yang udah gue tau. Dan gue juga gak bisa ngarep dia berubah menjadi pemeluk agama sama kaya gue, apalagi berubah cuma karena cinta sama gue.

Karena case ini, membuat gue jadi penasaran dan ingin mencari tau juga, apa sih dasar pemikiran dan logika dari kebenaran ttg PH yang seiman itu? Ayat doank buat gue kadang kaga cukup, perlu  penalaranya juga. Ini dia penjelasannya yang sempet gue dapetin, mudah2an bisa gue uraikan dengan cukup jelas ya.

Esensi Surga

Apa yang ada dipikiran kalian jika mendengar kata surga, apakah gambar2 pemandangan dibawah ini mendeskripsikan tentang tempat yang kita nanti-natikan setelah kehidupan di dunia ini (surga)?



Ehm, bisa jadi surga seperti ini, bahkan mungkin sangat jauh lebih indah banget. Tapi apa sebenarnya inti dari surga itu? Banyak yang mengindikasikan surga itu sebagai sebuah keindahan tiada tara, kenikmatan, kesenangan, dll. Tidak salah, tapi apakah surga hanya sebatas keindahan, kesenangan, kenikmatan, tidak ada sakit penyakit?