background

All belongs to God

One night, when I said to God to thank You to Him

Daddy, thank you buat keluarga yang Daddy kasih, punya mami dan adik seperti mereka, punya pekerjaan, punya komunitas yang membuat aku semakin dekat sama Daddy,...

kata2 itu biasa gw ucapkan klo lagi say Thanks to God, but kemarin malem pas gw sedang berkata2 gitu, kaya baru berpikir ,kaya ada yang salah dengan kata2 gw "emang mereka semua kepunyaan gw?"

dari kata2 yang biasa gw ucapkan itu, seakan-akan mereka itu milik kepunyaan gw .
Dan dari malam itu gw baru sadar dan mengerti, mereka semua yg ada disekliling gw itu bukan kepunyaan gw, gw gak punya apa2 hidup di dunia ini, semua punya Tuhan.

terus berjaga-jaga

Dalam proses disiplin dari Tuhan setelah hal  kemarin, lewatin satu fase untuk berdamai dengan diri gw sendiri. Untuk menerima klo gw melakukan hal bodoh banget menurut gw, menerima klo memang gw 'jatuh'.
Selalu terngiang-ngiang dipikiran, gak abis pikir sama diri sendiri. "Kok bisa sih gw ngelakuin hal itu" kenyataan bisa dan sudah gw lakukan.

I said to God; mau menang dari rasa ini, bener2 mau bisa terima diri gw sendiri klo emang gw udah salah, jatuh, dan skrg mau balik. Gak mau rasa ini jadi penghalang buat breakthrough, bangkit lagi.

Sebuah pembelajaran berharga dari hal kemarin , yang menyadarkan gw bahwa setiap orang itu bisa gagal, melakukan kesalahan besar atau kecil dalam melakukan apa yang harusnya dia lakukan, karena emang dosa adalah nature manusia.
Tuhan ingetin beberapa tokoh alkitab yang bikin makin sadar .

Let your life reflect the glory of God

Media skrg sedang menyorot berita ttg kasus kecelakaan anak pejabat hingga membuat orang lain meninggal.
Karena dia anak pejabat yg punya nama besar, di kenal banyak orang, besan presiden pula, makanya hal ini heboh dan setiap perkembangan kasus disorot sampe detail, setiap kejanggalan kecurigaan di usut.
Coba klo yg melakukan ini anak seorang biasa aja, bukan pejabat, artis , ga akan masuk TV kan.
Sekalipun bapak nya 'maen kotor' untuk menyelamatkan anaknya , media ga pusing dan ga tertarik untuk mengusut.

Lewat hal ini mengingatkan , menyadari dan semakin mengerti ttg hidup gw yang mengaku sebagai anak Tuhan.

Rise !

Udah taun 2013 aja, waktu itu bener2 amat sangat cepat skali berlalu.
Happy New Year to all of you !

Ehm, review sedikit tahun 2012 buat gw sesuatu yang WOW banget !
Taun dimana Tuhan kasih gw banyak kepercayaan, promosi, bisa dibilang naik daun,
sekaligus tahun dimana gw juga mengalami kegagalan dan kejatuhan, tapi ditahun yang sama dimana gw juga ditolong oleh Tuhan untuk bangkit.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kembali

Theme :a new beginning
"Eh eh denger gak, si A itu begini loh, kok bisa ya dia begitu, padahal dia kan udah jadi Kristen lama, aktif pelayanan, kotbah pula, kan seharusnya dia udah tau yang benar itu gimana..”
Sering denger kalimat-kalimat begini saat salah satu saudara seiman kita melakukan kesalahan atau kegagalan? Atau… jangan-jangan malah kita sendiri sering mengucapkannya?

Hidup di tengah dunia masa sekarang, situasi semakin memikat, semakin “menjanjikan” berbagai kesenangan yang kelihatan menggiurkan, bikin banyak anak-anak Tuhan menghadapi tantangan yang luar biasa untuk bisa tetap hidup dalam kebenaran Tuhan. Gak sedikit yang mengalami jatuh-bangun, kegagalan dan akhirnya semakin jauh dari Tuhan.

single forever

Mungkin banyak yang udah pernah denger ato baca khotbah ini, tapi karena ini jadi salah satu favorit khotbah gw yang mengajarkan hubungan kita dengan Tuhan hal paling esensi. Jadi gw post aja disini, siapa tau ada yang belum pernah denger / baca.

Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran / pranikah, atau pernikahan), tergantung dari siapa saja yang terlibat dari hubungan itu.

OMELET TELUR BUSUK
Temen-temen, kalo dipikirin dan direnungin maka kalimat di atas bener banget tuhh. Relationship kita dengan orang lain, tentu terkait erat dengan pribadi orang itu sesungguhnya. Seorang tokoh motivasi terkenal juga pernah bilang, kita adalah rata-rata dari karakter teman-teman kita, dengan kata lain keberadaan kita ini dipengaruhi oleh orang2 di sekeliling kita

Contoh nyata deh:
Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi makanan yang enak banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang segar dan baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah busuk. Wakzzz..., Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1 telur busuk..??

Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things going bad. Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur yang baik. Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.

Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan.

Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo dalam pernikahan sudah diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.

Now, kita lihat pada ayat di bawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship antar manusia.
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him.

Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik".

Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik.

Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja??

Here's the reason:

Melanjutkan Pekerjaan Yesus di dunia


Written for MajalahPearl Nov / Oct 2012
Theme : Mission

Tema untuk majalah pearl kali ini, tentang Misi.

Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika membaca kata “Misi” ?
 

Pengertian Misi adalah apa yang kita lakukan untuk mencapai visi .Karena misi selalu berhubungan sama visi,  aku mau ajak kalian menggali soal visi misi.

Sebagai anak-anak Tuhan yang hidupnya udah ditebus oleh darah Kristus, berarti hidup kita bukan milik kita lagi donk ya ?

Kalau jaman dulu, hak seorang budak itu milik orang yang membeli / menebusnya.

Ya seperti itu juga hidup kita, dari tawanan dosa yang sedang menuju maut , dibebaskan oleh penebusan Kristus untuk memperoleh kasih karunia , kehidupan kekal.

Berarti karena penebusan itu hidup kita milik Kristus, dan harusnya kita hidup sesuai apa kata Tuhan, sesuai apa yang Tuhan mau kita lakukan. Karena memang kita sebenarnya gak punya hak untuk hidup kita lagi, kita milik Dia.

Apa yang Tuhan mau kita lakukan di dunia ini ?

Yesus datang dan hidup di dunia ini, menjadi teladan bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Bapa.  Dia punya hubungan dengan Bapa, Dia tau untuk apa dia datang ke dunia, Dia tau apa yang harus Dia lakukan di dunia ini untuk memenuhi suatu tujuan .

Berani karena Allah dipihak Kita

*written for BUILD Ed Nov 2012*
Theme : Boldness

Melihat berita-berita di media tentang kejadian pengakuan para anak muda yang masih duduk di bangku sekolah sudah melakukan seks pranikah. Anak bunuh orang tua cuma karena ga dikasih uang jajan, Tawuran sampe membunuh. Pertanyaan dibenak ku "Kok bisa ya mereka berani melakukan hal itu ?"

Keberanian memang hal penting dan harus ada dalam hidup kita, tapi kalau berani untuk hal-hal diatas atau hal lain seperti menyontek, bolos sekolah, berkendaraan tanpa pake helm, tanpa punya SIM plus ngebut2an pula, melawan orang tua, nyautin klo lagi dinasehatin,  menggunakan narkoba, judi. Butuh keberanian juga bukan untuk melakukan hal itu, tapi apakah hal-hal tersebut merupakan keberanian yang tepat ?


Definisi dari berani : mempunyai hati yg mantap dan rasa percaya diri yg besar dl menghadapi bahaya, kesulitan, dsb; tidak takut (gentar, kecut):

singkat-nya, percaya diri menghadapi apa yang ada di depannya.

Dewasa ini banyak orang muda yang berani banget, tapi berani yang bikin para orang tua geleng-geleng, sakit kepala, pusing mikirin para anaknya yang berani melakukan hal-hal yang 'aneh’ cenderung tidak baik.
Hal yang sudah tau ujungnya tidak baik atau buruk tapi tetep aja kekeh melakukan hal-hal itu.

Klo melihat berita-berita di media, tentang kejahatan-kejahatan yang dilakukan, bukti bahwa banyak hal berani yang dilakukan jaman sekarang. Tapi keberanian seperti apa yang mereka lakukan ?

Sebagai anak-anak Tuhan, standard kita dalam melakukan segala sesuatu adalah kebenaran Firman Tuhan. Orang bisa berpendapat berbeda-beda dalam menilai ‘salah’ atau ‘benar’ dalam suatu tindakan, tapi apa kata firman Tuhan tentang keberanian yang tepat.

Yuk kita belajar dari kisah alkitab. Bandingkan kisah Adam dan Hawa yang berani memakan buah yang yang jelas-jelas dilarang oleh Allah,  dengan kisah Daud yang berani menghadap goliat.
Sama-sama berani tapi apakah perbedaan nya ?

manusia pasti mengalami perubahan

suka denger gak statement yang kurang lebih gini "dia mah orangnya emang karakternya gitu, ga bisa berubah klo udah sifat nya gitu"
Gw pribadi sering banget denger, dari kecil diwarnai dengan statement / pengertian klo sifat orang udah kaya gitu, ya akan kaya gitu trus. Gak bisa berubah. Malah pernah bilang tentang diri gw sendiri "gw emang begini orangnya, mau diapain lagi"
punya paradigma spt itu, klo udah sifatnya gitu, ya gitu, ga bisa berubah.
Dan setelah tau kebenaran firman Tuhan, klo itu paradigma yang salah.
Kenapa salah ?
Firman Tuhan bilang di roma 12:2 "tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,..."

"Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna" (BIS)

Tuhan percaya bahwa kita bisa berubah, kenapa kita ga percaya klo kita bisa berubah ? Dengan membiarkan Allah yang merubah kita menjadi baru. Pembaharuan budi , mengganti paradigma kita yang lama dengan kebenaran2 firman Tuhan.

Jatuh cinta pd orang yang 'salah', part 3

Cerita gw di post kemarin terakhir tentang kondisi gw yang gagal disiplin diri, karena benar2 dilanda mabuk cinta, orang2 mau nasehatin kaya apa juga ga ngaruh. Kaya orang mabok minuman or laut aja, ga pusing kanan kiri, cuma fokus sama apa yang di alami.

Baca Firman itu rasanya cuma lewat, karena emang nyadar gw sedang tidak melakukan kebenaran.
Mau nulis jurnal, nulis apaan. Bingung lakukan yg gue tau bener gmn, gagal mulu, pasrah, bingung sendiri, ketemu temen2 rohani juga rasanya malu sendiri, mau bagiin apa bingung, karena diri sendiri lagi perlu amat sangat ditolong. Firman apa yang bisa gue share, gw sendiri lagi tertuduh ga lakuin kebenaran. Pokoknya bingung, spt yg gw bilang kemarin sampe gw sendiri ga nyadar apa yg sedang gue alamin.

Bangun hub gw dan si X cukup 'dalem', i mean bener2 serius banget untuk ujungnya akan menikah.
Tapi hati kecil gw bilang, "lo yakin married sama dia?",
aduh pernikahan itu bukan maen2 bo, seriusss dan karena bener2 akan mengubah hidup seseorang.
Tapi kenapa gw dengan gampangnya bilang iya aja kita bakal menikah.
Ya Tuhan deh, gw terjebak perasaan dan omongan gw sendiri, sangking di mabok cinta.