background

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kembali

Theme :a new beginning
"Eh eh denger gak, si A itu begini loh, kok bisa ya dia begitu, padahal dia kan udah jadi Kristen lama, aktif pelayanan, kotbah pula, kan seharusnya dia udah tau yang benar itu gimana..”
Sering denger kalimat-kalimat begini saat salah satu saudara seiman kita melakukan kesalahan atau kegagalan? Atau… jangan-jangan malah kita sendiri sering mengucapkannya?

Hidup di tengah dunia masa sekarang, situasi semakin memikat, semakin “menjanjikan” berbagai kesenangan yang kelihatan menggiurkan, bikin banyak anak-anak Tuhan menghadapi tantangan yang luar biasa untuk bisa tetap hidup dalam kebenaran Tuhan. Gak sedikit yang mengalami jatuh-bangun, kegagalan dan akhirnya semakin jauh dari Tuhan.

Orang-orang di sekolah, kampus, dunia kerja, keluarga dan lingkungan tetangga, bahkan benda mati pun (terutama media) memang sangat bisa mempengaruhi kita dengan nilai-nilai di luar standar Firman Tuhan. Kita gak usah merasa heran atau aneh, atau bertanya-tanya, “Kok bisa, ya?”, karena memang semua manusia bisa mengalami hal-hal itu jika tidak terus berjaga-jaga. Kenapa begitu? Karena godaan ini semua melahirkan keinginan di dalam diri kita, yang pada akhirnya jika terus-menerus kita ikuti, akan membuat kita terpikat atau terseret jatuh ke dalam perbuatan dosa (Yak. 1:14).

Nah sekarang, coba deh kita review hari-hari yang selama ini kita jalani, adakah hal-hal yang kita lakukan yang gak berkenan di hadapan Tuhan, yang belum dibereskan di hadapan Tuhan dan sesama? Atau justru kita sedang berada dalam masa pergumulan yang berat untuk menang dari dosa-dosa tertentu sampai hari ini?

Sebagai saudara seiman, kalo kita lihat saudara kita jatuh atau gagal, sadari bahwa bukanlah bagian kita untuk menghakimi dia (Roma 14:14), entah dengan “menegur” secara tidak tepat ataupun membicarakannya di belakang. Sebenarnya, justru ini adalah kesempatan kita untuk mempraktekkan kasih Allah dengan cara sesuai hikmat yang Tuhan kasih ke kita (Ef. 4:32).

Sebaliknya, kalo kita pernah/sedang melakukan kesalahan, kegagalan atau hal-hal lain yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, sadari bahwa ada kasih karunia Tuhan yang tersedia untuk mengampuninya, sebesar apapun itu. Jangan terus-terusan merasa tertuduh atau gak layak, karena semua sudah Yesus tebus di kayu salib dan Ia sudah memenangkan peperangannya untuk kita. Yang kita perlu lakukan sebenarnya “cuma” datang kepada tahta kasih karunia Tuhan dengan kerendahan hati, untuk mengaku dosa, sekaligus minta pengampunan dan pertolongan Tuhan keluar dari pergumulan apapun itu.

Selain mengaku di hadapan Tuhan yang menghasilkan pengampunan, kita juga perlu mengaku di hadapan sesama. Jangan kita menarik diri dari komunitas karena merasa gak layak atau merasa bersalah sendiri. Justru kita perlu sekali pertolongan Tuhan, baik secara pribadi maupun melalui komunitas. Kalau selama berusaha bertahan dalam komunitas rohani, ternyata selalu ada rasa tertuduh, itu mungkin alarm bahwa memang ada yang salah dengan kita, tapi jangan menyerah. Mengaku kepada sesama akan menolong kita untuk sembuh, yaitu terjaga untuk tidak jatuh lagi dalam dosa yang sama (Yak. 5:16).

Saat kita berusaha bangkit kembali, seringkali ada kegagalan yang berulang kali, tapi sekali lagi, jangan pernah menyerah, karena Tuhan tidak pernah menyerah dengan kita. Ingat, sebenarnya kita sebagai anak-anakNya sudah menang, karena Yesus sudah meraih kemenangan itu lewat kematianNya di kayu salib. Jangan jadikan kegagalan yang pernah kita lakukan sebagai penghalang kita untuk kembali ke “track” Tuhan. Ingat kebaikan-kebaikan Tuhan yang pernah kita alami, ingat bahwa kasihNya tidak pernah berubah dan cukup untuk menaungi kita. Ingat juga janji-janji dan rencana-rencana yang pernah Ia berikan dalam hidup kita, karena semuaNya pasti akan tergenapi. Tidak mudah, dan ada konsekuensi-konsekuensi tertentu yang mungkin mau atau gak mau harus kita jalani. Tapi, bukan tidak mungkin untuk kita menang, apalagi kalo kita pakai kekuatanNya dan dapat dukungan yang tepat dari komunitas. Tuhan pasti memberi kemenangan.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kembali.
Untuk memulai hal baru memang tidak harus di awal tahun, tapi setiap hari adalah saat yang tepat untuk kita memulai sesuatu yang baru lagi dengan Tuhan. Jangan lupa, kita mungkin melakukan dosa, tapi Tuhan selalu mengampuni. Kita mungkin gagal, tapi Tuhan tidak pernah gagal. Kita mungkin aja pernah menyerah, tapi Tuhan tidak pernah menyerah. Selama kita masih hidup di dunia ini, berarti masih ada kesempatan untuk kembali ke Tuhan, dan Tuhan pasti akan selalu menerima kita dengan tangan terbuka. Seperti cerita anak yang hilang dalam injil, begitulah juga Bapa akan menerima kita kembali dengan gembira.

Jangan pernah menyesali apapun yang sudah kita lakukan, melainkan banyak belajarlah dari semua hal itu. Salah satu yang paling sulit adalah belajar mengampuni dan menerima diri sendiri atas apa yang sudah kita lakukan, karena Tuhan pun sudah memberi pengampunan kepada kita. Dan yang paling penting, pastikan kita bisa melihat penyertaan Allah yang selalu ada di setiap hal yang kita lakukan, sekalipun itu adalah kesalahan (Rm. 8:28). Kita bukan orang gagal, sekalipun pernah jatuh dalam dosa dan kesalahan, seperti yang ditulis dengan jelas di Amsal 24:16: “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali…”

Ayo, kejar Tuhan dan buka halaman baru lagi. Mulai kembali pengalaman bersama Dia yang memberikan kemenangan! (dv)

*Tulisan ini lahir bener2 pas banget momentnya saat dimana gw lagi mulai bangkit lagi dari kejatuhan gw kemarin*

Photobucket

No comments:

Post a Comment