background

Mimpi-nya...

Gue dapet ide nulis post kali ini, gara-gara baca buku biografi Eloy by Alberthiene Endah. Penulis yang memang 'jago' untuk urusan tulis menulis soal biografi. Alurnya gak bikin bosen klo doi yang nulis. Apakah ada yang sudah pernah baca? Buat yang belum gue ceritakan sedikit, sekalian gue jelaskan bagian cerita mana yang membuat gue bisa menulis post kali ini


Eloy adalah seorang anak yang tinggal di pedalaman P,Nias. Kalian tau kan P.Nias, itu aja udah termasuk pulau kecil didekat Sumatra, ini dia tinggal di pedalamannya lagi. Bayangkan lah se'dalam' itu dia tinggal. Seperti yang kita tahu, anak-anak mempunyai mimpi sebatas dengan lingkungan yang mereka temui atau sering mereka dengar.


Lingkungan sekitar Eloy dan dirinya tidak memiliki mimpi yang terlalu tinggi, karena mimpi yang 'dekat' saja belum tentu kesampean, apalagi mimpi besar. Karena kehidupan Eloy dan keluarganya yang bisa dibilang sangat miskin secara ekonomi, Eloy memiliki mimpi sebatas mereka bisa sekolah hingga SMA di kota besar P. Nias. Karena mereka tau, mimpi mereka belum tentu kesampean.

Begitu juga dengan penduduk sekitar Eloy, menganggap sudah bisa sekolah di P.Nias bagian kota, sudah sebuah pencapaian luar biasa. Tapi Tuhan punya rencana lain buat Eloy lewat kebaikan pria bule Mr. Ron yang berdermawan menyekolahkan Eloy bukan hanya ke kota besar di P.Nias, tapi sampai Australia. Tuhan membawa Eloy diluar batas mimpinya dan mimpi orang-orang sekitarnya. Sangat-sangat diluar batas mimpi Eloy!!! Dan pas gue baca ini, benar-benar bikin gue berkata, ini benar-benar karena kedaulatan Tuhan.

Hal ini membuat gue belajar untuk tidak bangga/sombong terhadapa setiap mimpi gue, karena gue tau mimpi gue hanya terbatas dari apa yang bisa gue lihat di dunia ini. Tapi gue belajar untuk lebih berserah untuk memiliki mimpi Tuhan, yang pasti diluar batas akal pikiran gue dan mgkn diluar yang kelihatan didunia ini.

Kadang manusia juga berlomba-lomba untuk gak mau kalah dengan setiap mimpinya, mengejar setiap mimpi yang mungkin hanya sebatas yang bisa dia lihat, alias sebatas standard dunia. Padahal dunia punya standard sendiri dengan mimpi yang hebat itu,.. mungkin sebatas sukses karier, banyak duit, berkelimpahan, nyaman, aman, keliling dunia, dll...

Tapi apakah itu semua merupakan mimpinya Tuhan juga?

Jadi inget Nuh, yang klo bukan karena kasih karunia Tuhan dan imannya, dia bisa taat untuk membangun bahtera dan diselamatkan.
Jadi inget Abraham, yang kalau gak karena iman percaya dan kedaulatan Tuhan, tidak mungkin lahir Ishak di saat Sara menopause.
Jadi inget Yusuf yang pernah dianggep aneh bahkan dibenci karena memiliki mimpi yang dianggep 'aneh'.
Jadi inget Musa, yang gak kepikir, malah dia gak kepengen jadi pemimpin bangsa Israel saat pembebasan dan dipake Tuhan luar biasa.
Dan masih banyak lagi, hal-hal yang buat dunia mustahil, tapi terjadi karena memang kedaulatan Tuhan.. dan juga iman percaya mereka...

Gue belajar mau punya mimpi, seperti apa yang Tuhan mau untuk gue mimpikan, gue tidak mau membatasi Tuhan yang tidak terbatas dengan mimpi gue, karena gue tau, hanya karena kasih karunia Tuhan yang bisa mewujudukan segala mimpi-mimpi itu.

Yesaya 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan


Photobucket

No comments:

Post a Comment