Karena akhir2 ini sering merenungkan, betapa ga enaknya posisi gue klo lagi lewati beberapa masalah,
pergumulan . Ketika gue tanya Tuhan tentang ini, Tuhan ingetin klo gue itu ada dalam proses yang Tuhan ijin terjadi.
Jadi menyadarkan diri klo gue harus tetep punya respon yang bener.
PROSES, apa yang terlintas dipikiran kalian dengar kata itu ?
Pikiran langsung ngejelimet ? apa jadi inget proses itu berhub sama hal ga enak?
ada yang nanya sama gue "Kalau mau dapetin alat A dr bank ini , gimana ya ?". Gue jelasin donk langkah2nya. Jelasinnya gak gitu panjang2 banget , ga rinci2 amat padahal, tapi satu kata jawabannya dari dia "Ribettt"
Dalam hati, nih orang, mang mau nya apa coba, gitu doank ribet, dicoba aja belum, baru gue kasih penjelasannya yang ga detail2 amat,.
Memangnya hanya dengan kita berkata "mau itu, mau ini", langsung apa yang kita mau udah ada depan mata.*sulap kali*
Apalagi klo berhubungan sama bank, sistem keamanan tabungan kita, klo gampang dapetin, gampang dibobol orang donk berarti.
Kata "ribet", tanda orang males ikutin langkah/proses yg harus dilewati.
Dewasa ini, banyak manusia (*ga smua) sudah jarang sekali terbiasa sama yang nama nya proses.
Mau nya serba cepet, instant, karena katanya zaman kita sudah bisa menyediakan fasilitas untuk mempermudah kita lewat teknologi. Fasilitas serba cepet, biasa dengan yang instant:mie instant, fast food:makanan siap saji, sampe mendapat gelar pendidikan(ijasah) juga bisa di di beli.
Arti Proses, menurut kamus besar bahasa indonesia
1 runtunan perubahan (peristiwa) dl perkembangan sesuatu:
2 rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yg menghasilkan produk;
Intinya : suatu sistem / rangakaian yang harus terlewati sebelum kita mendapatkan sesuatu hasil.
Memasuki proses, itu seperti kita masuk dalam suatu "wadah", "lingkup" beserta ketentuan2 yang berlaku dan kita bersedia mengikuti ketentuan2 urutan / rangkaian yg harus dilewati, untuk dapetin sesuatu hasil.
Klo mau nya hasil doank, tanpa lewatin proses ? Yuk kita gali
Coba dipikir2, makanan yg cepet saji, instant2 itu, sehat gak ? Gak kan, justru banyak penyakit timbul, dikarenakan makan yang cepet saji. Karena kita ga tau bahan apa yang dipake untuk bisa mengawetkan, atau membuat itu jadi bisa instant.
Se-instant2nya tuh makanan, tetep ada proses yg harus ada untuk jadi makanan yg instant,
beda nya itu diproses oleh orang lain , kita tinggal masak cepet atau dapetin hasil aja.
Akibatnya kita ga tau cara nya gimana, proses langkahnya,tau nya jadi aja.
Banyak yg gak menyadari, ga ngerti atau sering ga sadar (termasuk gue) kalau proses itu penting. Malah banyak yg anggep proses itu bisa diakali. Sampe2, cara hidup yg biasa mau cepet alias instant itu mempengaruhi sikap kita ke Tuhan, ke kristenan kita juga di anggep instant.
Mau langsung cinta Tuhan, mau langsung berubah, mau langsung jadi pemimpin, semua nya mau cepet "langsung", tapi ngak mau ikutin proses terlebih dahulu.
Cara yang cepet / instant itu juga bukan cara Tuhan.
Cara Tuhan kepada umatNya, gak bisa lepas dr proses
Coba kita tengok, cerita2 di alkitab.
Tuhan aja ciptain langit & bumi, gak dalam 1 hari. Ditulis hari pertama , sampai hari ke 7 istirahat.
Bukan karena Tuhan gak sanggup buat dalam sekejap, tapi Tuhan mengajarkan yang nama proses
Abraham yang diberikan janji keturunan yang banyak seperti bintang dilangit, pasir dipantai oleh Tuhan, nungguin janji itu tergenapi bertahun2, lewat proses mulai Abraham disuruh Tuhan keluar dr kampungnya Ur Kasdim, di uji imannya, kesetiaannya. Dari proses2 nunggu janji itu, Abraham semakin kenal Allah yg dia sembah..diproses banget ga tuh, tapi menghasilkan Abraham yang disebut Bapak orang Beriman
Bangsa israel sebelum dikasih tanah kanaan, di proses banget sama Tuhan, sengaja Tuhan puterin dipadang gurun 40tahun, dikasih roti manna cukup sehari.
Yusuf, untuk melihat mimpi yg Tuhan kasih terjadi dalam hidupnya, lewatin proses2 yang Tuhan ijinin terjadi, dari mulai dijual jadi budak, jd kepala rumah potifar , masuk penjara, dan jd penguasa di mesir yang menyelamatkan bangsa-nya sesuai mimpi yang Tuhan kasih.
Lewat proses itu, yusuf gak ngeluh, tapi dia belajar, bahwa Tuhan mereka-reka untuk kebaikan.
Daud setelah diurapi jadi raja , dia ga langsung jadi raja, tapi lewatin proses yang Tuhan ijinin terjadi, bertarung dengan goliat, dikejar2 oleh Saul. Tapi lewat proses itu, Daud bukan semakin sebel sama Allah , tapi malah semakin membentuk pribadi Daud yang semakin intim dengan Allah.
Bahkan Tuhan Yesus sendiri yg adalah Allah, turun ke dunia melewati proses dari ditaruh rahim Maria, lahir, jadi anak, dewasa mengikuti sistem pendidikan sesuai budaya yahudi, puasa 40hari , melayani sampe Dia akhirnya memenuhi apa yg ditugaskan Allah pada Dia.
Proses itu bagian dari kehidupan, klo ga da proses kayanya bukan hidup deh.
Coba skrg kita liat contoh sehari2 kita, biar ga ngawang2,
kita bisa bernafas itu ada proses dalam tubuh , dr hidung menghirup dibawa ke paru2, dan seterusnya.. yang bisa dijelasin secara ilmiah.
Proses kita bisa melihat, Proses aliran darah, Kita bisa menggerakkan anggota tubuh, dll..semuanya ada proses.
Intinya tubuh kita setiap saat, setiap detik ngalamin proses, klo gak ngalamin proses, namanya tubuh kita "mati"
Pohon tumbuh, menghasilkan buah2 yg kita sukain, jeruk, mangga, nanas ga dalem semalem bo ! Butuh proses ! Ditanam / dicangkok, disiram, bertahun2 sampe menghasilkan buah.
Hujan pun ada proses terjadinya. Tata surya kita juga punya sistem proses.
Dari hal yang terkecil (sel) sampai hal terbesar (jagad raya ini) Tuhan ciptain dengan sistem proses.
Semakin lama proses yg dilewati, smakin rumit, susah, smakin mahal "harga"nya,
Emas, mutiara.
Seorang murid, dikatakan lulus sekolah, bukan karena dia udah umur sekian, tapi karena dia ada dalam lingkup sekolah, mengikuti ketentuan dari skolah, pembelajaran materi dari kelas taman kanak2 - sekolah menengah atas.
Itu namanya ikutin proses.
Kemana kah budaya yang mau menikmati proses ?
Kaya kemarin itu gue baru pertama kali urus pasport sendiri, gue akuin ribet, rempong, lama, nyebelin deh, gw musti mondar mandir beberapa kali, karena ada kurang ini, kurang itu, emosi sebenarnya.
Karena kan biasa bukan gw yang urus, suruh calo, karena ga mau repot.
Dalam sikap yg lagi kesel itu, gue disadarin Tuhan, ya ini proses sbnrnya yang harus dilewati buat dapetin pasport. Tapi kenapa gue merasa ribet, ga demen ? karena terbiasa sama yang mau cepet and ga repot, yaitu pake calo.
ya itu dia deh, terbiasa dengan yg instant, mental ga sabar, mau cepet, gak mau ikutin aturan yg udah dibuat. And karena gue nyadar gue ada dalam proses, gue bisa menikmati lewatin proses bikin pasport itu, akhirnya jadi belajar, jadi tau "ow gini toh yg diperluin, prosedurnya" dan merasa bersyukur dinegara kita, proses imigrasi tanpa calo pun kita masih dihargai,dilayani.
Ngomong2 ya, gimana korupsi, calo bisa diberantas, klo kita masyarakat gak mau repot ikutin peraturan pemerintahan / layanan masyarakat.
Penghalang kita gak bisa menikmati proses "gak mau ribet, gak mau menyangkal diri" mau nya suka2 gw.
Ok nyambung ke contoh tadi, sekolah.
Kita bersekolah di sekolah tertentu, berarti kita ikutin ketentuan yang berlaku di skul dari mulai taman kanak-kanak.
Dan dalam proses itu, untuk dapetin hasil, harus kita belajar.
Tapi kenyataannya, banyak yang ga mau belajar. Lebih nge tren nyontek, daripada belajar.
mencontek, itu namanya gak mau belajar materi yg udah kita pelajari, mau nya dapet nilai bagus, tapi gak mau nurut sama apa yg dinasehatin guru, untuk ga nyontek, tapi belajar.
Ya memang lulus, tapi itu cuma nilai, sebenarnya belum tentu dia ngerti2 amat.
Punya paradigma yang salah, merasa diri sudah benar & gak mau berubah.
Lewati proses biasanya memang ga enak, namanya di proses itu, ada sesuatu yang di ubah "bentuk"nya, pasti ada ga enak nya. Merasa konsep cara pikir nya sudah benar sesuai standard diri sendiri, tapi apakah sudah benar menurut kebenaran firman Tuhan?
Contoh dalam masyarakat punya konsep salah, tentang yang berduit yg dihormati, didulukan, alias memandang bulu.
Jadi karena hal ini, ketentuan yg berlaku, bs diabaikan, yang uud (ujung2nya duit bisa lancar)
Padahal peraturan ada, untuk kita jd orang yang disiplin, warga yg tertib.
Tuhan kasih taurat2nya untuk membantu kita mengenali apa mau nya Tuhan.
Dipelayanan wanita bijak tempat gw pelayanan,sering di announce ingetin statement "Proses-Belajar-berubah". Berarti tanpa proses, kita ga pernah belajar. Dan kita ga pernah berubah.
Proses itu akan selalu ada dalam hidup kita, untuk kita lewatin. Proses itu menghasilkan suatu "perubahan" buat kita, tergantung kita mau belajar apa gak, klo kita gak belajar, ya tidak ada perubahan.
Klo tidak melewati proses, Kita yg ada jadi manusia "bodoh" yang hanya terima jadi, tp ga bs "jelasin" proses nya. Kita ga pernah tau alasan, rincian detail sesuatu, tanpa melewati suatu proses. Berubah luar nya aja, tp ga berubah paradigma nya.
Seperti untuk belajar mengenal Tuhan, menumbuhkan iman,kita butuh proses,apalagi dengan manusia kita yg sudah tercemar dosa.
Mengenal Tuhan lewat pembelajaran firman Tuhan, proses memikul salib, menyangkal diri (Mat 16:24), melakukan kebenaran firman Tuhan.
Klo cuma baca firman Tuhan, gak bener2 mempelajari, merenungkan and mempraktekkan, yang ada cuma jadi ahli taurat / orang farisi.
Tau, tp ga ngerti, firman itu cuma jd pengetahuan, tapi tidak mengubah paradigma. yg salah.
Tau sendiri kan, orang taurat farisi ini dikecam sangat oleh Yesus.
Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
Klo kita sudah tau kebenaran Firman mengenai "A" misalnya, mau punya keinginan untuk mencapai itu. Kan gak hanya dengan "ingin" , trus langsung seketika itu juga kita berubah seperti yang kita inginkan. *ini kan bukan sulap, bukan sihir, bukan magic*, harus ada proses.
Beri diri kita untuk ikutin proses yang harus kita lewati, belajar dan alami perubahan.
Ga da yang instant
Tuhan pasti akan memproses kita senantiasa, sasarannya sampe kita serupa dengan kristus. karena Tuhan mau kita menjadi manusia unggul,serupa dengan gambaranNya (Kej 1:26); manusia yang sebelum jatuh dalam dosa, serupa dengan Kristus (Roma 8:29), itu sasaran Tuhan memproses, mendidik and melatih kita.
Mengerti kehendak Tuhan, ada proses yg harus kita lewati, pelajari, renungkan.
Jadi menyadarkan diri klo gue harus tetep punya respon yang bener.
PROSES, apa yang terlintas dipikiran kalian dengar kata itu ?
Pikiran langsung ngejelimet ? apa jadi inget proses itu berhub sama hal ga enak?
ada yang nanya sama gue "Kalau mau dapetin alat A dr bank ini , gimana ya ?". Gue jelasin donk langkah2nya. Jelasinnya gak gitu panjang2 banget , ga rinci2 amat padahal, tapi satu kata jawabannya dari dia "Ribettt"
Dalam hati, nih orang, mang mau nya apa coba, gitu doank ribet, dicoba aja belum, baru gue kasih penjelasannya yang ga detail2 amat,.
Memangnya hanya dengan kita berkata "mau itu, mau ini", langsung apa yang kita mau udah ada depan mata.*sulap kali*
Apalagi klo berhubungan sama bank, sistem keamanan tabungan kita, klo gampang dapetin, gampang dibobol orang donk berarti.
Kata "ribet", tanda orang males ikutin langkah/proses yg harus dilewati.
Dewasa ini, banyak manusia (*ga smua) sudah jarang sekali terbiasa sama yang nama nya proses.
Mau nya serba cepet, instant, karena katanya zaman kita sudah bisa menyediakan fasilitas untuk mempermudah kita lewat teknologi. Fasilitas serba cepet, biasa dengan yang instant:mie instant, fast food:makanan siap saji, sampe mendapat gelar pendidikan(ijasah) juga bisa di di beli.
Arti Proses, menurut kamus besar bahasa indonesia
1 runtunan perubahan (peristiwa) dl perkembangan sesuatu:
2 rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yg menghasilkan produk;
Intinya : suatu sistem / rangakaian yang harus terlewati sebelum kita mendapatkan sesuatu hasil.
Memasuki proses, itu seperti kita masuk dalam suatu "wadah", "lingkup" beserta ketentuan2 yang berlaku dan kita bersedia mengikuti ketentuan2 urutan / rangkaian yg harus dilewati, untuk dapetin sesuatu hasil.
Klo mau nya hasil doank, tanpa lewatin proses ? Yuk kita gali
Coba dipikir2, makanan yg cepet saji, instant2 itu, sehat gak ? Gak kan, justru banyak penyakit timbul, dikarenakan makan yang cepet saji. Karena kita ga tau bahan apa yang dipake untuk bisa mengawetkan, atau membuat itu jadi bisa instant.
Se-instant2nya tuh makanan, tetep ada proses yg harus ada untuk jadi makanan yg instant,
beda nya itu diproses oleh orang lain , kita tinggal masak cepet atau dapetin hasil aja.
Akibatnya kita ga tau cara nya gimana, proses langkahnya,tau nya jadi aja.
Banyak yg gak menyadari, ga ngerti atau sering ga sadar (termasuk gue) kalau proses itu penting. Malah banyak yg anggep proses itu bisa diakali. Sampe2, cara hidup yg biasa mau cepet alias instant itu mempengaruhi sikap kita ke Tuhan, ke kristenan kita juga di anggep instant.
Mau langsung cinta Tuhan, mau langsung berubah, mau langsung jadi pemimpin, semua nya mau cepet "langsung", tapi ngak mau ikutin proses terlebih dahulu.
Cara yang cepet / instant itu juga bukan cara Tuhan.
Cara Tuhan kepada umatNya, gak bisa lepas dr proses
Coba kita tengok, cerita2 di alkitab.
Tuhan aja ciptain langit & bumi, gak dalam 1 hari. Ditulis hari pertama , sampai hari ke 7 istirahat.
Bukan karena Tuhan gak sanggup buat dalam sekejap, tapi Tuhan mengajarkan yang nama proses
Abraham yang diberikan janji keturunan yang banyak seperti bintang dilangit, pasir dipantai oleh Tuhan, nungguin janji itu tergenapi bertahun2, lewat proses mulai Abraham disuruh Tuhan keluar dr kampungnya Ur Kasdim, di uji imannya, kesetiaannya. Dari proses2 nunggu janji itu, Abraham semakin kenal Allah yg dia sembah..diproses banget ga tuh, tapi menghasilkan Abraham yang disebut Bapak orang Beriman
Bangsa israel sebelum dikasih tanah kanaan, di proses banget sama Tuhan, sengaja Tuhan puterin dipadang gurun 40tahun, dikasih roti manna cukup sehari.
Yusuf, untuk melihat mimpi yg Tuhan kasih terjadi dalam hidupnya, lewatin proses2 yang Tuhan ijinin terjadi, dari mulai dijual jadi budak, jd kepala rumah potifar , masuk penjara, dan jd penguasa di mesir yang menyelamatkan bangsa-nya sesuai mimpi yang Tuhan kasih.
Lewat proses itu, yusuf gak ngeluh, tapi dia belajar, bahwa Tuhan mereka-reka untuk kebaikan.
Daud setelah diurapi jadi raja , dia ga langsung jadi raja, tapi lewatin proses yang Tuhan ijinin terjadi, bertarung dengan goliat, dikejar2 oleh Saul. Tapi lewat proses itu, Daud bukan semakin sebel sama Allah , tapi malah semakin membentuk pribadi Daud yang semakin intim dengan Allah.
Bahkan Tuhan Yesus sendiri yg adalah Allah, turun ke dunia melewati proses dari ditaruh rahim Maria, lahir, jadi anak, dewasa mengikuti sistem pendidikan sesuai budaya yahudi, puasa 40hari , melayani sampe Dia akhirnya memenuhi apa yg ditugaskan Allah pada Dia.
Proses itu bagian dari kehidupan, klo ga da proses kayanya bukan hidup deh.
Coba skrg kita liat contoh sehari2 kita, biar ga ngawang2,
kita bisa bernafas itu ada proses dalam tubuh , dr hidung menghirup dibawa ke paru2, dan seterusnya.. yang bisa dijelasin secara ilmiah.
Proses kita bisa melihat, Proses aliran darah, Kita bisa menggerakkan anggota tubuh, dll..semuanya ada proses.
Intinya tubuh kita setiap saat, setiap detik ngalamin proses, klo gak ngalamin proses, namanya tubuh kita "mati"
Pohon tumbuh, menghasilkan buah2 yg kita sukain, jeruk, mangga, nanas ga dalem semalem bo ! Butuh proses ! Ditanam / dicangkok, disiram, bertahun2 sampe menghasilkan buah.
Hujan pun ada proses terjadinya. Tata surya kita juga punya sistem proses.
Dari hal yang terkecil (sel) sampai hal terbesar (jagad raya ini) Tuhan ciptain dengan sistem proses.
Semakin lama proses yg dilewati, smakin rumit, susah, smakin mahal "harga"nya,
Emas, mutiara.
Seorang murid, dikatakan lulus sekolah, bukan karena dia udah umur sekian, tapi karena dia ada dalam lingkup sekolah, mengikuti ketentuan dari skolah, pembelajaran materi dari kelas taman kanak2 - sekolah menengah atas.
Itu namanya ikutin proses.
Kemana kah budaya yang mau menikmati proses ?
Kaya kemarin itu gue baru pertama kali urus pasport sendiri, gue akuin ribet, rempong, lama, nyebelin deh, gw musti mondar mandir beberapa kali, karena ada kurang ini, kurang itu, emosi sebenarnya.
Karena kan biasa bukan gw yang urus, suruh calo, karena ga mau repot.
Dalam sikap yg lagi kesel itu, gue disadarin Tuhan, ya ini proses sbnrnya yang harus dilewati buat dapetin pasport. Tapi kenapa gue merasa ribet, ga demen ? karena terbiasa sama yang mau cepet and ga repot, yaitu pake calo.
ya itu dia deh, terbiasa dengan yg instant, mental ga sabar, mau cepet, gak mau ikutin aturan yg udah dibuat. And karena gue nyadar gue ada dalam proses, gue bisa menikmati lewatin proses bikin pasport itu, akhirnya jadi belajar, jadi tau "ow gini toh yg diperluin, prosedurnya" dan merasa bersyukur dinegara kita, proses imigrasi tanpa calo pun kita masih dihargai,dilayani.
Ngomong2 ya, gimana korupsi, calo bisa diberantas, klo kita masyarakat gak mau repot ikutin peraturan pemerintahan / layanan masyarakat.
Penghalang kita gak bisa menikmati proses "gak mau ribet, gak mau menyangkal diri" mau nya suka2 gw.
Ok nyambung ke contoh tadi, sekolah.
Kita bersekolah di sekolah tertentu, berarti kita ikutin ketentuan yang berlaku di skul dari mulai taman kanak-kanak.
Dan dalam proses itu, untuk dapetin hasil, harus kita belajar.
Tapi kenyataannya, banyak yang ga mau belajar. Lebih nge tren nyontek, daripada belajar.
mencontek, itu namanya gak mau belajar materi yg udah kita pelajari, mau nya dapet nilai bagus, tapi gak mau nurut sama apa yg dinasehatin guru, untuk ga nyontek, tapi belajar.
Ya memang lulus, tapi itu cuma nilai, sebenarnya belum tentu dia ngerti2 amat.
Punya paradigma yang salah, merasa diri sudah benar & gak mau berubah.
Lewati proses biasanya memang ga enak, namanya di proses itu, ada sesuatu yang di ubah "bentuk"nya, pasti ada ga enak nya. Merasa konsep cara pikir nya sudah benar sesuai standard diri sendiri, tapi apakah sudah benar menurut kebenaran firman Tuhan?
Contoh dalam masyarakat punya konsep salah, tentang yang berduit yg dihormati, didulukan, alias memandang bulu.
Jadi karena hal ini, ketentuan yg berlaku, bs diabaikan, yang uud (ujung2nya duit bisa lancar)
Padahal peraturan ada, untuk kita jd orang yang disiplin, warga yg tertib.
Tuhan kasih taurat2nya untuk membantu kita mengenali apa mau nya Tuhan.
Dipelayanan wanita bijak tempat gw pelayanan,sering di announce ingetin statement "Proses-Belajar-berubah". Berarti tanpa proses, kita ga pernah belajar. Dan kita ga pernah berubah.
Proses itu akan selalu ada dalam hidup kita, untuk kita lewatin. Proses itu menghasilkan suatu "perubahan" buat kita, tergantung kita mau belajar apa gak, klo kita gak belajar, ya tidak ada perubahan.
Klo tidak melewati proses, Kita yg ada jadi manusia "bodoh" yang hanya terima jadi, tp ga bs "jelasin" proses nya. Kita ga pernah tau alasan, rincian detail sesuatu, tanpa melewati suatu proses. Berubah luar nya aja, tp ga berubah paradigma nya.
Seperti untuk belajar mengenal Tuhan, menumbuhkan iman,kita butuh proses,apalagi dengan manusia kita yg sudah tercemar dosa.
Mengenal Tuhan lewat pembelajaran firman Tuhan, proses memikul salib, menyangkal diri (Mat 16:24), melakukan kebenaran firman Tuhan.
Klo cuma baca firman Tuhan, gak bener2 mempelajari, merenungkan and mempraktekkan, yang ada cuma jadi ahli taurat / orang farisi.
Tau, tp ga ngerti, firman itu cuma jd pengetahuan, tapi tidak mengubah paradigma. yg salah.
Tau sendiri kan, orang taurat farisi ini dikecam sangat oleh Yesus.
Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
Klo kita sudah tau kebenaran Firman mengenai "A" misalnya, mau punya keinginan untuk mencapai itu. Kan gak hanya dengan "ingin" , trus langsung seketika itu juga kita berubah seperti yang kita inginkan. *ini kan bukan sulap, bukan sihir, bukan magic*, harus ada proses.
Beri diri kita untuk ikutin proses yang harus kita lewati, belajar dan alami perubahan.
Ga da yang instant
Tuhan pasti akan memproses kita senantiasa, sasarannya sampe kita serupa dengan kristus. karena Tuhan mau kita menjadi manusia unggul,serupa dengan gambaranNya (Kej 1:26); manusia yang sebelum jatuh dalam dosa, serupa dengan Kristus (Roma 8:29), itu sasaran Tuhan memproses, mendidik and melatih kita.
Mengerti kehendak Tuhan, ada proses yg harus kita lewati, pelajari, renungkan.
Klo kalian sedang bergumul,
sedang menuju suatu tujuan yang sesuai kebenaran, misalnya mau semakin
peka dgr suara Tuhan, ya ayo ikutin proses, dan belajar. Terus melatih
kepekaan kita dengan mencari Tuhan dengan segenap hati, hati yang haus
& lapar, banyak baca firman Tuhan.
Karena, hanya sekedar "ingin" tidak akan menghasilkan perubahan, harus ikutin proses & belajar
Atau ada janji2 Tuhan yang pernah Tuhan kasih tau, and belum tergenapi. Jangan menyerah ikutin proses yang Tuhan kasih sebelum lihat janjia itu tergenapi.
Yang lebih penting buat Tuhan itu pribadi anak2Nya, bukan janji itu tergenapi, yang penting pribadi kita
klo Tuhan mau, sebenarnya gampang banget membuat impian / janji2 itu nyata, karena Dia Tuhan.
Tapi Tuhan gak mau kita jadi manusia yg ga tau apa2, dan ga bertanggung jawab, cara Tuhan itu ga gitu. Tuhan mau membuat kita cerdas, bertanggung jawab.
Dia mau saat kita melihat janji Tuhan tergenapi dlm hidup kita, kita memang siap menerima itu. Jangan sampe Tuhan kasih itu, tapi kita ga siap, dan hal itu jadi menghancurkan kita.
ada org yg mau nya hidup berkelimpahan, jd kaya materi, supaya untuk membuktikkan hidup dalam Tuhan itu terberkati.
Tuhan bukannya gak mau anak2nya "kaya materi", tapi Tuhan gak mau kekayaan materi itu nanti menghancurkan dia jatuh dalam dosa, karena mentalnya, and pengetahuan tentang Tuhan minim. Gak bisa ngatur keuangan, prioritas yang benar.
Karena buat Tuhan yang penting itu bukan harta duniawi, tapi mengumpulkan harta disurga (Mat 6:19). Tuhan juga mau ajar kita dahulu untuk bisa mengatur keuangan, mengatur prioritas & keberhargaan yang bener, supaya kekayaan materi itu bukan jadi fokus melebihi Tuhan. Yang ada bukan untuk kemuliaan Tuhan, tapi ga sadar jadi kesombongan orang itu
Mau minta dikasih Tuhan barang dengan berat 100kg untuk dibawa, sedangkan yang 10kg aja dia ga sanggup bawa. Gimana Tuhan mau kasih yg 100kg, yang ada pas dikasih 100kg, malah "membunuh" orang itu karen ga sanggup bawa.
Contoh lain soal proses:
seorang anak punya cita2 mau jadi dokter, otomatis saat sma ambil jurusan IPA, kekuatan pelajaran biologi paling ga, klo dia ambil jurusan IPS, trus dia kuliah kedokteran,.ehmm tanda tanya besar..
Ato saat kuliah ambil jurusan kedokteran, ga selese2, sangking depresi nya,dia mau langsung beli sertifikat dokter. Ok, Gelar sih dokter, tp isi kepala nya gak ngerti ttg kedokteran, bisa lebih dr mal praktek itu. Dia ga bisa praktek menjadi dokter sebenarnya, buat apa sekedar gelar, tp sesungguhnya dia bukan dokter.
ya sebabnya dia ga ikutin proses yg harus dilewati materi ttg kedokteran, lewat proses itu kita perlu belajar, untuk dpt hasil.
Mending orang yang bisa punya keahlian seperti dokter, tapi ga punya gelar dokter.
Karena yang lebih penting keahliannya itu , bukan sekedar gelar.
Sama dengan ke kristenan kita, bukan hanya sekedar label agama Kristen, tapi Kristen itu jadi gaya hidup kita. hidup kita mencerminkan Kristus.
Semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan angin yg akan menerpa dia, klo pohon itu tidak punya akar yg kuat, batang nya kecil,kurus ketika angin dateng, ya roboh bisa2 langsung dlm sekejap
Tuhan mau kita punya dasar yg kuat, bisa menjalani apa yg menjadi bagian kita dimulai dr perkara kecil, sampe Tuhan percayaakan perkara2 besar.
Lewat apa ? Ya lewat proses.
Jangan lari dari proses yg Tuhan mau kasih and selamat menikmati proses !
klo Tuhan mau, sebenarnya gampang banget membuat impian / janji2 itu nyata, karena Dia Tuhan.
Tapi Tuhan gak mau kita jadi manusia yg ga tau apa2, dan ga bertanggung jawab, cara Tuhan itu ga gitu. Tuhan mau membuat kita cerdas, bertanggung jawab.
Dia mau saat kita melihat janji Tuhan tergenapi dlm hidup kita, kita memang siap menerima itu. Jangan sampe Tuhan kasih itu, tapi kita ga siap, dan hal itu jadi menghancurkan kita.
ada org yg mau nya hidup berkelimpahan, jd kaya materi, supaya untuk membuktikkan hidup dalam Tuhan itu terberkati.
Tuhan bukannya gak mau anak2nya "kaya materi", tapi Tuhan gak mau kekayaan materi itu nanti menghancurkan dia jatuh dalam dosa, karena mentalnya, and pengetahuan tentang Tuhan minim. Gak bisa ngatur keuangan, prioritas yang benar.
Karena buat Tuhan yang penting itu bukan harta duniawi, tapi mengumpulkan harta disurga (Mat 6:19). Tuhan juga mau ajar kita dahulu untuk bisa mengatur keuangan, mengatur prioritas & keberhargaan yang bener, supaya kekayaan materi itu bukan jadi fokus melebihi Tuhan. Yang ada bukan untuk kemuliaan Tuhan, tapi ga sadar jadi kesombongan orang itu
Mau minta dikasih Tuhan barang dengan berat 100kg untuk dibawa, sedangkan yang 10kg aja dia ga sanggup bawa. Gimana Tuhan mau kasih yg 100kg, yang ada pas dikasih 100kg, malah "membunuh" orang itu karen ga sanggup bawa.
Contoh lain soal proses:
seorang anak punya cita2 mau jadi dokter, otomatis saat sma ambil jurusan IPA, kekuatan pelajaran biologi paling ga, klo dia ambil jurusan IPS, trus dia kuliah kedokteran,.ehmm tanda tanya besar..
Ato saat kuliah ambil jurusan kedokteran, ga selese2, sangking depresi nya,dia mau langsung beli sertifikat dokter. Ok, Gelar sih dokter, tp isi kepala nya gak ngerti ttg kedokteran, bisa lebih dr mal praktek itu. Dia ga bisa praktek menjadi dokter sebenarnya, buat apa sekedar gelar, tp sesungguhnya dia bukan dokter.
ya sebabnya dia ga ikutin proses yg harus dilewati materi ttg kedokteran, lewat proses itu kita perlu belajar, untuk dpt hasil.
Mending orang yang bisa punya keahlian seperti dokter, tapi ga punya gelar dokter.
Karena yang lebih penting keahliannya itu , bukan sekedar gelar.
Sama dengan ke kristenan kita, bukan hanya sekedar label agama Kristen, tapi Kristen itu jadi gaya hidup kita. hidup kita mencerminkan Kristus.
Semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan angin yg akan menerpa dia, klo pohon itu tidak punya akar yg kuat, batang nya kecil,kurus ketika angin dateng, ya roboh bisa2 langsung dlm sekejap
Tuhan mau kita punya dasar yg kuat, bisa menjalani apa yg menjadi bagian kita dimulai dr perkara kecil, sampe Tuhan percayaakan perkara2 besar.
Lewat apa ? Ya lewat proses.
Jangan lari dari proses yg Tuhan mau kasih and selamat menikmati proses !
LOve this post...
ReplyDeleteemang bener yah, zaman yang makin instant ini, sedikit banyak mempengaruhi kekristenan kita juga. yang jadi ikut2 an maunya instant -__-"
iya, jaman sedikit banyak pasti mempengaruhi cara pandang or pola pikir kita
DeleteFelish.. Aku suka posting ini dehhh..
ReplyDeleteenn bener2 ingetin aku, akhir2 ini aku suka kurang sabar sama Proses-nya Tuhan, padahal itu yang jauh lebih penting daripada hasilnya nanti.
tenkiuuu yaaa Felish..
enn aku sedikit penasaran tentang pelayanan wanita bijak kamu.
cerita2 donk lish :D
your welcome kez :D, puji Tuhan deh klo kamu diberkati dgn postingan ini.
Deletelagi di proses apa nih kez ? Tetep menikmati ya proses dari Tuhan , n belajar alami Tuhan :D
Boleh klo mau aku ceritain, heheh
ttg wanita bijak ini, nanti kamu bisa buka di website www.wanitabijak.com, karena skrg sedang under consruction skrg web nya
Bagus banget postinganmu.. Jadi sadar sama kekuranganku^^ Harus sabaaaaaar n nikmati proses. Ternyata pandangan mata yang terlalu fokus ke hasil (melulu), akan buat kita lupa sama proses yang (ternyata) PENTING ini.
ReplyDeleteHmmmm... postingannya lumayan mengkorek-koreeek kedalaman hati aku nih ^.^" Hehheheee
hahah, "mengkorek-korek"..
Deleteyuk sama2 kita semakin sabar dan menikmati prosesNya
Pas bannget dengan yang saya pikirin akhir-akhir ini. Banyak orang pengen masuk ke suatu lingkungan baru pengen langsung nyaman dengan orang-orangnya, tapi ga mau lewatin proses adaptasi dan penyesuaian. Jadinya yang dilihat kalau lingkungan itu yang salah.
ReplyDeleteWatak instan udah menjamur dan menggerogoti otak manusia jaman sekarang, makanya susah nemuin orang yang kuat mental kayak orang-orang tua kita jaman dulu.
kata-kata favorit seorang kawanku,"Semua butuh proses" ^^
ReplyDelete