Sharing kali ini sehubungan dengan situasi menjelang ulang tahun kemarin, karena jadi inget angka umur, hahah..plus kemarin banyak ketemu keluarga pas imlek
Kemarin itu gw sedang mengalami bergejolak dalam pikiran.
Karena hampir semua keluarga gw itu sedang menanyakan, pertanyaan general sih sebenarnya yang sering ditanyakan ke gw
"masa iya sih ga da cowo"
"udah sih sama si itu aja. ntar tinggal di ajak gereja, gampang itu"
(FYI, Background keluarga besar family gw itu bukan Kristen. Bisa dibilang campur2 agamanya)
nyokap gw yang biasa diem and cuek aja akhirnya buka suara ttg keheranan gw yang masih single.
Mereka comment sejenis itu lah ya, sampe ada yg berkata agak kasar ke gw cuma karena gw mengungkapkan alasan dan jawaban singkat
"gw mau sama yg Kristen".
Gw pake alesan "itu" karena gw jelasin mereka ga
ngerti, jadi gw singkat aja dengan alesan gw mau sama yang udah Kristen. Padahal artinya
lebih dalam dari itu, tp pasti mereka ga ngerti klo gw jelaskan.
Gw ngadu ke Tuhan, " Daddy, sebel diomongin kaya gitu, apalagi sampe ada yang bego2in. Emang iya apa devi sbegitu idealis, standard devi to much high, terlalu ngawang2?
apa iya dv terlalu memegang standard untuk pasangan yang ga bisa jadi kenyataan? Terlalu fanatik kah devi ?"
Klo
ditengah2 temen yang devi kenal, berasa terlalu ngawang, tapi klo devi
baca cerita bbrp temen blog tentang kisah cinta mereka yang inspiratif, gw
sama skali malu, ga da apa2nya.
apa devi sama si itu kah Tuhan, sesuai
pilihan keluarga devi,yang anak baik2, udah mapan, tapi devi ga da iman mau
dia sekaya apa, sebaik apa, klo dia gak punya Engkau dalam hidup, ga bs
bayangin seperti apa ke depannya. Gimana dengan janji2Mu yang bilang devi akan
jadi role model buat keluarga devi, apakah tetep bisa jadi terwujud klo devi
memilih orang seperti itu? "
God answered is "Itu tserah devi, mau kisah yang seperti apa"
Itu
jawabannya cuma 1 kalimat. gw dah panjang lebar curhat jawabannya cuma
satu kalimat. Tapi gw tetep menunggu apa yang benar dari Tuhan, tanpa
melalukan apa2.
Setelah merenung terus gw jadi semakin ngerti.
Bisa
aja sih gw memilih orang yang biasa2 aja, turunin standard, tapi janji
Tuhan buat hidup gw dan keluarga gw, jadi lambat terwujudnya. Karena gw
mungkin ga melalukan persis apa yang Tuhan mau. Kisah hidup gw
juga ya biasa aja, gak special gimana, karena gw menentukan bukan apa
kata Tuhan. Jadi gw sudah mulai sadar untukk ga tawar2 sama standard mutlak
Tuhan. Gw mau menggenapi janji2 Tuhan dalam hidup gw.
Gw mau
punya kisah hidup yang jadi berkat, gak mau egois memilih ayah buat
anak2 gw yang tidak punya nilai2 yang akan dibagikan, tidak bisa
mendidik bareng2. Gw gak mau berhenti ditengah jalan, menunda, apalagi
salah jalan.
Gw gak mau janji2 yang Tuhan kasih / mimpi2 gw, gw sendiri yang mengubur.
Gw mau jadi alat Tuhan, saksi Tuhan, berkat buat orang lain, menyatakan bahwa Tuhan itu ada, peduli sama hidup kita.
Gw mau
menggenapi rencana Tuhan dalam hidup gw.
Gw mau bertanggung
jawab dalam hidup gw, gw mau taat sama Tuhan untuk setiap aspek hidup
gw. Gw akan terus membiarkan Tuhan yang menulis semua tentang hidup gw.
Gw
sudah biasa hidup dengan Tuhan, masa gw rela "melepaskan",
"mengendorkan" kualitas hidup sama Tuhan demi ego diri gw, pemuasan diri.
Karena
gw sudah mati dan hidup gw untuk-Nya. Jika memang membangun keluarga
pun harus ada Tuhan ditengah2 keluarga yang gw bangun.
beberapa hari kemudian Tuhan kasih tau sesuatu, mengingatkan gw tentang kisah Abraham ;
Abraham
itu menerima janji Allah, bahwa Allah akan membuat bangsa yang besar
(Kej 2:12) lewat anak kandungnya (Kej 15:4), keturunannya akan sangat
banyak seperti bintang di langit, pasir di pantai yang nantinya akan jadi
orang asing di negeri orang, di aniaya selama 400tahunan,tapi Tuhan akan
menghukum yang
memperbudak mereka.
pokoknya janji Tuhan ke Abraham, jelas sejelas2nya, spesifik banget.
Tapi
karena kondisi, keadaan saat menerima janji Tuhan seperti nya tidak memungkinkan untuk janji itu
tergenapi, Sara berinisiatif dengan cara dia, ide dia. Mungkin anaknya
bukan dari dirinya(Sara) karena sudah tua,makanya sara menyuruh Abraham
menghampiri budaknya (Kej 16:2).
Padahal sebenarnya itu bukan
mau nya Tuhan, Tuhan mau memberikan keturunan dari rahim sara, cara
Tuhan bukan itu, jalan Tuhan bukan itu, waktu Tuhan juga bukan itu.
Tuhan punya rencana, jalan dan waktuNya sendiri dalam menggenapi apa yang sudah dijanjikan.
Dari
kejadian Abraham ini, gw jadi ngaca, and belajar, begitu juga dengan
diri gw yang sudah menerima janji Tuhan yang spesifik, jelas, bahwa klo
gw akan jadi teladan, isnpirasi buat keluarga gw dan keluarga besar gw
bagaimana Tuhan pelihara hidup umatNya orang percaya. Jika
menikah itu akan jadi teladan, inspirasi buat generasi dikeluarga gw
dan seterusnya, bagaimana hidup sebelum pernikahan,hidup menikah itu.
Karena
Tuhan bilang begitu, berarti gw harusnya percaya Tuhan yang akan membuat
itu semua terwujud dengan cara Dia, klo gw menikah dengan orang yang
seiman dan sepadan yang memang akan membuat itu terwujud.
Tapi gw gak tau kapan pastinya, tapi gw percaya Tuhan punya cara, jalan, waktu sendiri untuk membuat semua itu tergenapi.
Gw bisa aja mendahului Tuhan, dengan memilih sesuka hati, bukan pake standar Tuhan, tapi standard dunia atau standard lain.
Tapi gw gak mau, gw mau melihat janji Tuhan tergenapi dan memang untuk itulah gw hidup, menggenapi rencana Allah.
Bener2 gak mau tawar2 dengan standard mutlak Tuhan, karena gw mau rencana Tuhan yang tergenapi bukan rencana gw.
Karena gw mau hidup bersama Tuhan, single, menikah atau tidak menikah,
tua, kerja, ngapa2in gak mau lepas dari Tuhan. Karena Tuhanlah jantung kehidupan gw.
Inisiatif
Sarah, dampak nya sampai sekarang mereka jadi musuh bebuyutan. Gw gak mau karena
mendahului Tuhan, nanti ada akibat2 yang mungkin akan merugikan yang
harus gw tuai, apalagi klo berdampak ke generasi selanjutnya.
Jangan khawatir soal PH, kita tidak perlu terlalu sibuk mikirin itu, lebih baik mikirin bagaimana meningkatkan karakter diri kita dalam Tuhan, karena when we are a complete 'single', the other complete 'single' person will come by its own ;)
ReplyDeleteSingle doesnt mean alone, tetap berteman dgn banyak org, termasuk lawan jenis, nanti orangnya akan muncul sendiri :D
Of course !! Betul banget, not focus to others, but only focus to God !
ReplyDeletetapi setiap orang itu akan di uji, just share pergumulan / dilema in real life gw dalam mempraktekkan kebenaran yg gw tau,
jadi buat encourage temen2 juga..
devi. love this posting dehhh =) aku juga pnya pergumulan yg sama.haeuahaoehaoa. pergumulan anak2 umur diatas 20 tahun.hahaha.
ReplyDeleteKezzzia :) Hahah, kayanya sebagian besar cewe ada masa nya lewatin hal kaya gini ya..
DeleteSama juga kaya gue nih.. nice post :)
ReplyDeleteMaju terus ! Tuhan sediakan yang terbaik..mau kata orang apa juga..Tuhan pasti sediakan pada waktuNya
salam kenal yah :)
oh ya sama ?
Deleteiya salam kenal juga :)
that's my problem too felis..
ReplyDeleteSekarang gw lagi berperang antara hati yang mendunia dan kemauan Tuhan..
Hug you felis..
Deb, hug for you too..ya i know.. belum memutuskan sampai skrg deb ?
Delete