background

Word of God are Pure Words


Ditulis untuk Majalah Pearl Ed 30


“Kenapa ya Alkitab itu penting bagi orang Kristen, dan harus banget dibaca?” Pernahkah kalian mengajukan pertanyaan tersebut, entah dalam hati atau secara langsung? Saya pribadi pernah. Ketika para hamba Tuhan menggembor-gemborkan untuk kita mencintai dan membaca firman Tuhan, saya pernah menganggap bahwa apa yang mereka katakan, sama seperti pemimpin agama lain yang tentu mempromosikan kitab agama masing-masing. Saya menganggap Alkitab itu, ya seperti kitab lain yang dimiliki setiap agama. Jadi, karena saya orang (beragama) Kristen, ya kitab saya Alkitab.

Untuk membaca Alkitab, jujur sejujurnya awalnya saya males, karena selain tebal, saya juga benar-benar tidak mengerti apa yang maksud yang tertulis. Tapi seiring perjalanan saya dengan Tuhan, dimana ada satu dan lain hal yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk membaca Alkitab, baik saya mengerti atau tidak. Hingga akhirnya saya mengalami hal yang buat saya luar biasa sekali, saya mengerti apa yang tertulis dalam Alkitab dalam cerita Yohanes pembaptis yang berseru-seru dipadang gurun tentang kerajaan Allah sudah dekat. Rasanya benar-benar seperti mendapat harta karun! Karena hal ini, saya semakin percaya bahwa Alkitab bukan sembarang kitab - bukan sekedar karena agama lain punya kitab, agama Kristen juga punya.

Saya tidak akan membahas sejarah Alkitab untuk membuktikkan ini, tapi saya akan membahas bahwa Alkitab yang kita miliki benar-benar adalah firman Allah yang ‘murni’. Kenapa dikatakan murni? Karena setiap kata yang tertulis benar-benar berasal dari apa yang Allah ingin sampaikan, dan banyak membawa dampak dalam perubahan hidup saya. Dengan semakin saya membaca firman Tuhan, saya semakin mengenal seperti apa Allah yang saya sembah dan dapat juga semakin mengenali diri saya.

The words of the LORD are pure words: as silver tried in a furnace of earth, purified seven times. (KJV)
 Psalms 12:6



Murni, seperti air atau susu murni, artinya langsung dari sumbernya, belum tercampur atau terkontaminasi hal lainnya. Begitu juga dengan Firman Allah yang merupakan apa yang dikatakan Allah, lewat mereka yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan secara pribadi. Mereka menuliskannya, karena mendapat pewahyuaan langsung dari Allah. Bukan dikarang indah atau dibuat-buat berdasarkan pemikiran sendiri. Dalam kitab Perjanjian Lama kita banyak melihat kalimat “Allah berfirman…”, dari hal ini kita bisa menangkap firman itu adalah apa yang Allah katakan, para nabi/penulis Alkitab hanya menjadi alat perpanjangan tangan Tuhan untuk menuliskannya.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
2 Tim 3:16
Salah satu buktinya, dari sekian banyaknya penulis Alkitab dan dalam kurun waktu yang panjang, mereka semua menuliskan inti hal yang sama atau satu pemikiran/tujuan, memberitahukan rencana Allah mengenai penyelamatan umat manusia.

Hal yang murni, tentunya lebih bermanfaat daripada yang sudah tercampur. Seperti madu murni yang langsung dari pohon jika dibandingkan madu yang dijual dipasaran yang biasa sudah dicampur dengan bahan lain (gula), khasiat dan terlihat beda. Begitu juga dengan firman Allah yang murni, akan sangat berguna dan berdampak bagi hidup kita.

Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Amsal 30:5


As silver tried, purified seven times.
Pernahkah berpikir, kenapa diumpamakan sepert perak bukan emas yang sepertinya lebih ‘mahal’ nilainya? Bukan karena firman Tuhan itu tidak berharga, atau ada yang lebih berharga, tapi karena perak terlihat lebih bersinar bersih (karena putih). Untuk itulah Tuhan mengambil umpama perak untuk firmanNya yang kudus dan murni. Perak ternyata juga memiliki kegunaan untuk menghilangkan bakteri, seperti sekarang banyak yang menjual kalung kesehatan yang terbuat dari perak – hal ini dikarenakan perak bisa menyerap bakteri. See, itu mencerminkan firman Tuhan yang bisa membersihkan hidup serta hati kita, bila dipraktekkan dan dihidupi dengan iman.

Perak lebih banyak berguna untuk kebutuhan sehari-hari kita (misal kerajinan atau alat rumah tangga) dibanding emas, yang sepertinya lebih ‘jarang’ digunakan, atau hanya digunakan pada momen khusus. Seperti itu juga firman Tuhan yang bisa kita gunakan atau bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya sekedar untuk momen tertentu.

Awalnya saya menangkap ayat ini, artinya janji Tuhan itu butuh proses pemurnian, tapi lewat mempersiapkan tulisan ini, saya baru sadar ternyata maksudnya bukan janji Tuhan yang butuh permurnian. Tapi membandingkan firman Tuhan dengan perak yang sudah melewati proses permunian bukan hanya satu atau dua kali, tapi tujuh kali! Apa yang difirmankan Tuhan, bukan lah dongeng atau cerita bangsa Israel semata, tapi sudah benar terjadi.
Jadi saya pribadi, sungguh sangat percaya firman itu adalah Allah sendiri, apa yang tertulis bukan sekedar dongeng atau pandangan / pendapat manusia semata. Buktinya firman itu sungguh berpengaruh membawa dampak serta perubahan yang nyata dalam hidup saya, firman itu mampu menolong saya untuk menyadari bahwa ada yang tidak beres dalam hidup saya. Bukan cuma itu saja, firman yang murni itu juga yang menolong saya untuk sembuh dan membawa saya pada kebenaran yang memerdekakan.

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Yohanes 1:1-3


Photobucket